Mengelola cloud yang tidak efisien bagaikan menyetir mobil sport dengan tangki bensin yang bocor secara perlahan. Anda membayar mahal demi performa, tapi tanpa disadari, yang Anda dapat adalah kendaraan yang hanya membakar uang.
Faktanya, mungkin saat ini Anda bukan sekedar membayar lebih mahal, tapi juga untuk segala hal yang tidak efisien dalam cloud Anda.
Optimasi cloud. Sebuah kalimat yang mungkin sering Anda dengar saat ini. Banyak perusahaan mulai sadar jika cloud dapat menjadi sumber pemborosan apabila tanpa diikuti dengan kendali yang tepat.
Besarnya tuntutan untuk berbuat lebih dengan sumber daya yang terbatas membuat optimasi cloud bukan lagi sekedar tantangan operasional. Optimasi cloud harus menjadi strategi bisnis. Apa pun rencana Anda saat ini, memahami ke mana anggaran cloud mengalir bisa menjadi kunci terhadap bisnis Anda di masa depan.
Kabar baiknya bagi Anda, study case di luar sana menampilkan bahwa bisnis dapat menghemat 20 hingga 40 persen dari biaya cloud. Dan pada mayoritas kasus tersebut, kuncinya terdapat pada cara pandang mereka terhadap cloud.
Optimasi Cloud yang Sebenarnya
Ketika mendengar istilah “optimasi cloud”, masih banyak yang langsung membayangkan hal-hal sederhana, seperti mematikan VM atau mengecilkan ukuran database. Padahal, optimasi cloud yang sesungguhnya memiliki makna dan peran yang jauh lebih dalam.
Optimasi cloud berarti menyelaraskan infrastruktur dengan tujuan bisnis Anda dengan maksimal. Ini artinya, cloud diharapkan dapat memberikan nilai atau hasil terbesar kepada bisnis Anda dan juga menekan pemborosan yang dihasilkan.
Optimasi cloud bukan hanya soal penghematan biaya, namun juga soal hasil. Hasil berupa performa yang lebih tinggi, waktu launching produk yang lebih cepat, atau biaya yang lebih terkendali.
Yang sering menjadi kesalahpahaman adalah ini tidak bisa di capai dengan tindakan spontan yang sesaat. Dibutuhkan keberlanjutan dari awal perencanaan hingga pemeliharaan untuk memaksimalkan optimasi.
Singkatnya, optimasi cloud bukan lagi hanya berbicara soal membatasi penggunaan cloud, melainkan memperkuat dan mengatur ulang strategi agar cloud dapat mendorong pertumbuhan bisnis Anda.
Potensi Optimasi yang Sering Terlewatkan
Inefisiensi dalam infrastruktur cloud tidak selalu dapat terlihat dengan jelas. Sebagian besar tumbuh secara perlahan dalam berbagai bentuk. Sistem yang berlebihan, kapasitas yang terlalu besar, pembiayaan yang tidak transparan merupakan beberapa diantaranya.
Cloudzero, sebuah analis industri FinOps Cloud, menemukan bahwa banyak bisnis saat ini mengeluarkan 35 hingga 40 persen lebih dari biaya yang seharusnya mereka keluarkan. Sumber pemborosan ini sering kali terletak pada hal yang sama.
Workload yang diaktifkan sebagai “jaga-jaga”. Sistem idle yang berjalan 24/7. Infrastruktur yang berperforma tinggi namun jarang diakses. Masih banyak contoh lainnya yang mungkin Anda anggap sepele, padahal berdampak besar terhadap pengeluaran bisnis.
Perlu Anda ingat, bahwa pemborosan ini menguras anggaran yang seharusnya bisa Anda gunakan untuk hal yang lebih strategis, seperti pengembangan produk atau peningkatan pelayanan.
Kerangka ROI: Antara Input dan Output
Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap optimasi cloud, ada rumus sederhana yang dapat Anda gunakan: apa yang Anda masukan = apa yang Anda dapatkan.
Apa yang Anda masukkan atau input mencakup biaya cloud, waktu kerja tim, perangkat, hingga tingkat kompleksitas yang ada dalam mendukung operasional bisnis. Hambatan seperti downtime atau cyber security juga dimasukkan karena mereka berdampak pada performa yang dikeluarkan.
Apa yang Anda dapatkan atau output adalah hasil nyata dari infrastruktur IT. Ini dapat mencakup berbagai hal seperti kecepatan produk rilis, performa aplikasi, uptime yang dihasilkan, atau kepuasan pengguna.
Apabila Anda mendapatkan output yang maksimal dengan input yang minim, maka optimasi sudah tercapai. Ingat, optimasi bukan hanya soal mengurangi biaya, tapi memastikan bahwa biaya tersebut memberikan hasil yang maksimal.
Tiga Area Optimasi dengan Dampak Nyata
Setiap infrastruktur cloud diciptakan untuk memenuhi kebutuhan khusus. Hal ini membuat setiap infrastruktur cloud unik. Tapi tahukah Anda bahwa ada tiga area yang dapat memberikan dampak besar ketika di lakukan optimasi, apapun jenis infrastruktur cloudnya?
Area yang pertama adalah rightsizing dan autoscaling. Saat ini masih banyak bisnis yang menggunakan cloud dengan kapasitas yang berlebih hanya karena “takut kekurangan tempat”. Yang terjadi adalah, VM menjadi terlalu besar dan tidak memberikan hasil yang maksimal.
Rightsizing dan autoscaling adalah sebuah fitur yang disediakan oleh banyak penyedia layanan cloud untuk mengatasi hal semacam ini. Dimana pengguna layanan cloud dapat secara otomatis mengatur kapasitas cloud sesuai parameter yang sudah ditentukan.
Area kedua adalah data tiering dan manajemen siklus data. Ingat, tidak semua data perlu disimpan di penyimpanan tercepat. Data yang jarang diakses, seperti backup, sebaiknya dipindahkan ke level penyimpanan yang lebih murah atau bahkan ke cloud storage. Optimasi pada area ini akan meringankan biaya yang disebabkan oleh penyimpanan data.
Dan area terakhir adalah reserved instances dan model hybrid. Untuk workload yang dapat diprediksi atau memiliki waktu yang tetap, membeli kapasitas dengan komitmen jangka panjang bisa menjadi pilihan yang lebih ringan. Selain itu, memadukan cloud dengan infrastruktur on-premises adalah pilihan lain yang memberikan efisiensi dalam segi biaya maupun kontrol.
Checkup Cepat Optimasi Cloud
Ingin tahu apakah cloud Anda sudah teroptimasi dengan baik? Coba refleksikan beberapa hal berikut:
- Apakah Anda memiliki visibilitas biaya cloud secara rutin per tim atau aplikasi?
- Apakah tim pengembang terlibat dalam pengambilan keputusan terkait arsitektur dan biaya cloud?
- Apakah Anda sudah meninjau instances yang idle atau kurang dimanfaatkan dalam waktu dekat?
- Apakah Anda sudah menggunakan automasi dalam operasional seperti shutdown/boot atau scaling?
- Apakah model pembiayaan Anda rutin dilakukan peninjauan (on-demand, reserved, spot)?
Jika Anda menjawab “tidak” pada lebih dari 2 pertanyaan di atas, ada kemungkinan infrastruktur cloud Anda masih dapat dimaksimalkan potensinya. Perlu diingat, pertanyaan di atas tidak bersifat mutlak, namun hanya generalisasi dari langkah optimasi yang bisa Anda ambil.
Optimasi Sebagai Cara Bertumbuh dengan Cerdas
Jangan anggap optimasi hanya sebagai langkah penghematan semata. Namun, buat optimasi ini menjadi strategi untuk bisnis Anda tumbuh lebih cepat dengan fondasi digital yang kuat. Infrastruktur yang teroptimasi menjadi lebih efisien untuk dikelola, diskalakan, dan lebih tahan terhadap tantangan.
Jika Anda ingin tahu potensi optimasi cloud dalam bisnis Anda, Wowrack siap untuk membantu. Kami menawarkan sesi konsultasi 1:1 bersama tim ahli cloud kami secara gratis untuk mengevaluasi peluang penghematan dan optimasi pada infrastruktur cloud Anda. Biaya cloud Anda tidak harus jadi misteri — waktunya ungkap potensi sebenarnya.