Banyak tim mengatakan ingin “membuat cloud lebih efisien,” tapi kenyataannya hanya sedikit yang benar-benar mencapainya. Tantangannya? Optimasi cloud sering terasa seperti sasaran yang terus bergerak: terlalu banyak data, terlalu banyak prioritas, dan tidak ada batas waktu yang jelas.
Di sinilah sprint 90 hari bisa jadi strategi yang efektif. Periode ini cukup singkat untuk menjaga fokus tim, tapi juga cukup panjang untuk menghasilkan perubahan nyata. Dalam tiga bulan, Anda bisa bergerak dari tujuan yang kabur menjadi langkah-langkah perbaikan yang jelas, tanpa terjebak di proses yang berlarut-larut.
Fase 1: Audit (Hari 1–30)
Tujuan: Memahami posisi Anda saat ini.
Anda tidak bisa memperbaiki apa yang tidak Anda ukur. Tapi ingat, tidak semua hal perlu diukur. Fokus hanya pada metrik yang paling relevan dengan bisnis Anda.
Mulailah dengan metrik yang menghubungkan biaya ke value nyata (seperti biaya per workload atau persentase resource idle). Anda bisa mengambil data dari laporan cloud provider Anda dan cocokkan dengan catatan penggunaan internal.
Langkah yang bisa dilakukan:
- Pilih 4–5 metrik untuk dilacak sepanjang sprint.
- Kumpulkan laporan biaya dan penggunaan dari konsol cloud.
- Tag atau kelompokkan sumber daya berdasarkan pemilik, proyek, atau environment.
- Tandai hal-hal yang terlihat tidak biasa, seperti lonjakan penggunaan di akhir pekan, atau sumber daya yang berjalan di luar jam kerja.
Contoh:
Satu tim DevOps menemukan 15% dari anggaran mereka digunakan untuk environment development yang tetap menyala selama akhir pekan. Menjadwalkan shutdown otomatis di luar jam kerja bisa langsung membantu mereka menghemat jutaan rupiah, tanpa mengganggu production.
Pihak yang perlu dilibatkan:
- FinOps untuk insight biaya.
- CloudOps untuk validasi teknis.
- Team lead untuk memastikan kepemilikan sumber daya.
Fase 2: Alignment (Hari 31–60)
Tujuan: Menyatukan prioritas finance, IT, dan product.
Audit hanya berguna jika mengarah pada aksi yang nyata. Di sinilah data diolah menjadi rencana yang jelas dan terarah.
Langkah yang bisa dilakukan:
- Bagikan hasil audit dalam bahasa yang mudah dimengerti (hindari jargon teknis).
- Tentukan 2–3 prioritas utama, misalnya meningkatkan penggunaan reserved instance, atau memperbaiki celah dalam penandaan (tagging) sumber daya atau resource.
- Tetapkan pemilik yang jelas untuk setiap prioritas.
- Definisikan kriteria sukses di akhir sprint.
Contoh:
Dengan menyatukan pemahaman finance dan IT soal penggunaan reserved instance, satu perusahaan berhasil meningkatkan coverage dari 50% menjadi 75% hanya dalam 30 hari, mengurangi biaya tanpa mengorbankan uptime.
Pihak yang perlu dilibatkan:
- IT lead untuk memastikan kelayakan teknis.
- Finance untuk memastikan ROI.
- Product manager untuk memastikan perilisan fitur tetap berjalan dengan lancar.
Fase 3: Eksekusi (Hari 61–90)
Tujuan: Menerapkan perubahan dan memantau progress.
Di fase ini, sprint berubah menjadi hasil nyata.
Langkah yang bisa dilakukan:
- Perbaikan cepat: Matikan resource idle, resize instance, perbaiki tagging.
- Perubahan jangka panjang: Otomatiskan scaling, tinjau kembali kontrak-kontrak dengan para vendor, migrasi ke layanan yang lebih hemat biaya.
- Bandingkan hasil metrik sekarang dengan baseline di awal sprint.
- Bagikan update progress secara rutin dan rayakan setiap pencapaian kecil.
Contoh:
Satu tim cloud ops menurunkan persentase resource idle dari 12% menjadi di bawah 4% dalam 90 hari, mengalokasikan anggaran untuk fitur baru tanpa menambah total biaya.
Tools yang bisa membantu:
- Bawaan: AWS Cost Explorer, Azure Advisor, GCP Recommendations.
- Eksternal: CloudHealth, Apptio Cloudability.
- Manual: Kebijakan tagging + dashboard BI.
Hal yang Perlu Diingat
- Jangan coba perbaiki semua sekaligus
Mencoba menyelesaikan terlalu banyak masalah dalam 90 hari bisa membuat tim Anda kewalahan, tidak fokus, dan berakhir dengan banyak inisiatif yang berhenti di tengah jalan. Pilih dan fokus dulu kepada 2–3 prioritas yang bisa berdampak besar untuk 90 hari pertama.
- Libatkan finance dan product sejak awal
Cloud bukan hanya urusan tim IT. Tim finance bisa memastikan pengeluaran tetap terkendali, dan tim product tahu prioritas fitur yang penting buat pengguna. Kalau mereka tidak dilibatkan dari awal, optimasi bisa jalan ke arah yang salah dan malah bentrok dengan target bisnis.
- Jangan lupa bandingkan sebelum dan sesudah
Tanpa data perbandingan, Anda tidak bisa membuktikan adanya dampak atau perubahan.
Mulai Sprint 90 Hari Anda Sekarang
Efisiensi cloud tidak terjadi secara kebetulan, tapi dibangun dengan rencana yang matang, tim yang tepat, dan data yang jelas. Sprint 90 hari memberi kerangka kerja yang jelas untuk mencapai hal itu.
Langkah selanjutnya:
- Bagikan: Artikel ini ke tim Anda supaya mulai bisa dibahas bersama.
- Hubungi kami: Rencanakan sprint pertama Anda bersama tim professional dari Wowrack.
Anda tidak perlu menunggu semua rencana sempurna. Mulai saja, dan biarkan sisanya berkembang seiring proses berjalan.