Jika Anda seorang data engineer maka saat mengelola data tentu membutuhkan redudansi, karena menurut beberapa ahli hal ini harus dilakukan untuk mencegah kehilangan data utama. redudansi adalah hal yang harus dimengerti oleh seorang data engineer. Namun, dalam kenyataannya banyak data yang sama harus tersimpan di banyak tempat, sehingga muncul istilah redudansi data.
Pengertian Redudansi
Secara sederhana, redudansi adalah duplikasi atau pengulangan data. Misalnya, ketika nama pelanggan tercatat di sistem CRM dan tercatat lagi di sistem penjualan, sementara kedua sistem tidak saling sinkron. Akibatnya, data yang sama dan tidak diperlukan bisa ada di dua tempat sekaligus.Â
Keadaan ini menimbulkan masalah jika ada pembaruan data, karena hanya data di salah satu tempat saja yang terupdate. Sehingga redudansi data dapat menyebabkan data yang sama memiliki informasi yang berbeda jika tidak dikelola dengan baik.
Penyebab Terjadinya
Beberapa faktor yang umum menjadi penyebab terjadi redudansi
-
Desain database yang kurang efisien
Struktur tabel yang tidak baik bisa mengizinkan informasi sama diulang di beberapa tabel, tanpa pengelolaan yang baik desain tabel yang tidak baik ini bisa menimbulkan masalah jangka panjang, contohnya adalah penyimpanan storage yang penuh dengan data redundant.Â
-
Integrasi antar sistem lemah
Perusahaan yang memiliki banyak aplikasi dalam satu sistem (CRM, ERP, sistem keuangan) yang sendiri-sendiri serta tidak diintegrasikan maka akan menyimpan data pelanggan masing-masing, Karena tidak di sinkronisasi maka terjadi redudansi yang tidak perlu.
-
Backup
Jika perusahaan Anda melakukan backup, namun dilakukan berkali-kali tanpa menghapus versi lama maka bisa menyebabkan data tersimpan di banyak area. Ini adalah bagian dari redudansi yang tidak perlu.
-
Human error dan penginputan berulang
Hal yang paling sering terjadi adalah pengguna tidak sadar jika melakukan duplikasi data dengan cara menginput data yang sama berulang kali. Ini adalah penyebab yang cukup sering terjadinya banyak data mirip
-
Perubahan struktur organisasi atau proses bisnis
Ketika ada perubahan pada organisasi, misalnya adanya sistem baru tapi admin tidak melakukan penyesuaian di sistem lama, maka data akan tumpang tindih dan menimbulkan kebingungan pada pengguna.
Dampak BurukÂ
Redudansi data adalah hal yang sering terjadi pada sistem, namun jika tidak terkendali bisa menimbulkan banyak masalah. Berikut ini adalah contoh dampak buruk dan efeknya
Kapasitas Penyimpanan Terbuang
Penyimpanan Anda cepat penuh? bisa jadi penyebabnya adalah data yang sama tersimpan di berbagai tempat. Dampak buruknya adalah perusahaan harus menambah storage baru yang akhirnya adalah ujung ujungnya uang, padahal masalahnya sepele, yaitu banyak data duplikasi.
Performa Sistem Jadi Lambat
Masalah akan muncul ketika ada seseorang sedang mengambil data, ketika database dipenuhi dengan data duplikat maka proses pencarian (query) data bisa sangat lambat. Hal ini disebabkan karena sistem harus memproses data yang banyak dan isinya sama persis
Data tidak konsisten
Jika data tidak sama dengan data yang saat ini (tidak terupdate) dan data di sistem A dan sistem B yang harusnya sama jadi berbeda adalah salah satu contoh masalah yang disebabkan redudansi data. Hal ini disebabkan ketika ada satu data sudah diperbarui tapi duplikatnya tidak, maka akan timbul kebingungan
Manfaat
Meskipun sering dipandang negatif, namun ada juga manfaat dari redudansi data jika dikelola dengan baik oleh admin. Dalam beberapa case, redudansi malah jadi penolong bagi bisnis, berikut ini adalah contohnya
-
Sebagai Backup Data
Banyak orang mengira jika redudansi adalah salinan data di beberapa lokasi saja dan seringnya membuang buang storage. Padahal jika satu penyimpanan mengalami kerusakan, salinan dapat digunakan untuk pemulihan. Sehingga perusahaan Anda tidak jadi kehilangan semua data penting, hal ini terselamatkan karena ada data yang dublikat.
-
Meningkatkan Keamanan Data
Pada sisi server menyimpan data di lebih dari satu tempat adalah cara cerdas untuk menghindari kehilangan data. Dan malah bisa membuat server Anda lebih andal jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada satu server, data masih tersedia di lokasi lain.Cara ini sering digunakan oleh data center untuk sistem backup dan sistem redundansi failover.
-
Mendukung Toleransi Kesalahan (Fault Tolerance)
Pada data center alat yang dibuat khusus dengan cara redudansi bisa menolong alat lain ketika suatu saat ada kendala. Misalnya, jika satu server down, server cadangan otomatis mengambil alih proses kerja. Sehingga website Anda tidak terjadi downtime.
Cara Mengatasi Redudansi Data Yang Buruk
Agar redudansi menjadi baik dan tidak berdampak negatif pada bisnis Anda, berikut adalah cara-cara yang bisa Anda lakukan
-
Mulai Normalisasi Database
Agar data publikasi tidak mempengaruhi sistem Anda, sebaiknya menghubungkan database dengan relasi. Ini adalah cara lama untuk meminimalisir terjadinya duplikasi data. (Contohnya: tabel pelanggan, tabel pesanan, tabel alamat yang sebelumnya terpisah bisa dihubungkan)
-
Integrasi Sistem
Menggunakan REST API untuk melakukan integrasi bisa membuat pengambilan data menjadi terpusat manfaat lain dari API adalah akan terupdate secara otomatis ketika data utama di update.
-
Master Data Management (MDM)
Agar redudansi tidak membuat kebingungan tim, maka bisa dibuat sistem : satu sumber kebenaran (single source of truth) untuk dibuat satu entitas data yang dipakai diseluruh organisasi, jadi semua data diambil dari sana, agar menghindari duplikasi data karena kurang nya update.
-
Audit Data Secara Berkala (Data Cleaning)
Karyawan yang memegang data sebaiknya dibuatkan aturan untuk melakukan audit secara rutin data yang sudah diinput pada database, fokusnya adalah mencari data duplikat, data lama yang sudah tidak digunakan sekaligus menghapus data yang sudah tidak digunakan.
-
Penggunaan Data Warehouse
Penggunaan data warehouse adalah metode untuk menghindari redudansi data dari sistem adalah dengan membuat sistem warehouse, yaitu dengan cara mengumpulkan data dari beberapa aplikasi selanjutnya data di proses dengan cara extract, transform, load. Dengan data warehouse ini, redudansi yang asalnya terdistribusi bisa dikonsolidasi.
Contoh Kasus Redudansi Data
Jika Anda masih belum memahami cara redudansi bekerja, berikut ini adalah contoh nyata masalah masalah yang timbul karena redudansi
Sistem Rumah Sakit
Data dari pasien ketika mendaftarkan di rumah sakit antara lain nama, alamat pasien, dan keluhan, selanjutnya data pasien ini tersimpan di sistem administrasi, sistem keuangan, dan sistem farmasi. Redudansi bisa berbahaya jika satu sistem diperbarui, namun sistem yang lainnya tidak diperbarui, hal ini menyebabkan perbedaan data di setiap sistem.
Sistem Logistik E-commerce
Pada e-commerce Informasi pengiriman akan disimpan di sistem e-commerce yang terintegrasi dengan sistem logistik. Jika pelanggan mengubah alamat pengiriman di e-commerce maka seharusnya di logistik juga perubahan, nah ada beberapa kasus dimana ketika pembeli mengubah alamat pengiriman di e-commerce, namun pada sistem logistik tidak diperbarui maka terjadi redudansi dan kemungkinan alamat lama tetap digunakan.
Redudansi Perlu Dikelola, Bukan Dihindari
Redudansi sebenarnya bukanlah hal yang buruk, redudansi adalah bagian alami jika Anda membuat sistem yang kompleks, namun dengan adanya duplikasi ini pengguna bisa mendapat manfaat sekaligus masalah. Manfaatnya adalah terhindar dari kehilangan data, namun jika tidak dikelola dengan benar, konsekuensinya juga berat, admin akan kebingungan saat menginput data.
Kesimpulan
Kata redudansi adalah istilah dalam manajemen data untuk menjelaskan kondisi data yang disimpan berulang kali dalam satu atau lebih dari satu sistem. Memang, hal ini bisa memiliki manfaat seperti cadangan data, redudansi data yang tidak dikontrol bisa menyebabkan kerugian ruang penyimpanan.
Untuk itu, bisnis Anda harus membuat sistem yang saling terintegrasi satu dengan yang lainya agar ketika data di update, semua data yang ada ikut terupdate juga. Dengan langkah-langkah diatas, redudansi bisa diubah dari masalah menjadi kekuatan penyimpanan data.
