Blog Wowrack

Cara Menerapkan Zero Trust Security di Cloud

Firstian     13 May 2025     Keamanan     0 Comments

Sebentar lagi kita akan memperingati Hari Kata Sandi Sedunia yang jatuh pada 4 Mei. Diciptakan oleh Intel sejak 2013, Hari Kata Sandi Sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kata sandi yang kuat, terlebih di era yang serba digital seperti saat ini.

Mengamankan data adalah tujuan utama dari penggunaan kata sandi yang kuat. Namun, dengan semakin majunya teknologi digital, kata sandi saja tidaklah cukup.

Dibutuhkan langkah tambahan untuk mendukungnya, dan salah satu yang bisa diambil adalah Zero Trust Security.

Apa itu Zero Trust Security?

Zero Trust security adalah model strategi keamanan yang berprinsipkannever trust, always verify, yang mengedepankan verifikasi dibandingkan kepercayaan.

Dalam infrastruktur IT, model ini berasumsi bahwa setiap entitas yang ingin mengakses infrastruktur dianggap sebagai potensi ancaman sampai dapat memberikan identitas melalui proses autentikasi dan otorisasi.

Prinsip utama dari Zero Trust security dapat dibagi menjadi sebagai berikut:

Verifikasi Setiap Akses

Setiap akses yang ingin masuk ke dalam infrastruktur harus terautentikasi dan terotorisasi berdasarkan berbagai data yang dimiliki, seperti identitas user, lokasi, perangkat yang digunakan, jaringan yang digunakan, workload, atau klasifikasi data.

Least Privilege Access

Least privilege access mengutamakan pemberian akses seminimal mungkin. Ini bisa dilakukan berdasarkan 2 model, yakni akses secukupnya atau just-enough-access dan akses sebutuhnya atau just-in-time. Langkah ini diambil untuk meminimalisir risiko akses tak dikenal.

Pemantauan yang Berkelanjutan

Pemantauan yang berkelanjutan dengan bantuan otomasi dan analisis membantu proses monitoring, deteksi, dan respons terhadap akses yang tidak dikenal.

Manfaat Zero Trust Security

Zero trust sebagai strategi keamanan menekankan identifikasi terhadap seluruh akses yang ada. Banyak organisasi dan bisnis saat ini telah mengimplementasikan prinsip zero trust karena berbagai alasan, seperti:

Perlindungan Data Pelanggan

Dengan mempersulit hacker untuk mengakses data melalui akun yang tidak dikenal, bisnis dapat mengurangi waktu dan biaya yang terbuang dalam mengamankan data apabila terjadi kebocoran.

Selain dampak moneter dan beban kerja, kepercayaan pelanggan terhadap bisnis juga dapat bertambah.

Mengurangi Redundansi dan Kompleksitas Keamanan

Zero trust dapat membantu bisnis mengurangi kompleksitas keamanan dengan mengurangi perangkat cybersecurity yang berlebih. Namun, perlu diperhatikan bahwa perangkat cybersecurity seperti firewall atau antivirus tetap dibutuhkan.

Mengurangi Kebutuhan dan Beban Kerja Tenaga Ahli

Implementasi strategi zero trust yang tepat dapat mengurangi beban kerja tim IT, menurunkan kebutuhan tenaga ahli, dan menekan biaya operasional.

Cara Menerapkan Zero Trust di Cloud

Dengan pendekatan yang tepat, strategi zero trust dapat diterapkan melaluibeberapa langkah berikut:

Tentukan Data yang Ingin Dilindungi

Tentukan data yang ingin dilindungi dengan cara menciptakan outline data apa saja yang ingin dilindungi dan diikuti dengan pendataan yang menyeluruh. Pada umumnya, data-data tersebut mencakup: 

  1. Data pelanggan 
  2. Data keuangan 
  3. Data kepegawaian
  4. Data kepemilikan, seperti paten atau blueprint
  5. Perangkat jaringan, seperti server, switch, dan router.

Batasi Akses Data

Tentukan data yang dapat diakses oleh tiap user untuk menjalankan kewajiban mereka, dan pastikan bahwa user tersebut tidak dapat mengakses data lainnya. Pembatasan ini dapat menghambat pintu masuk ancaman seperti malware dan phishing.

Ciptakan Sistem Pemantauan

Strategi zero trust security tidak dapat berjalan sendiri, melainkan tetap membutuhkan bantuan dari tim IT bisnis. Bantuan ini bisa berupa sistem pemantauan yang terdiri dari: 

  1. Laporan: Merekam aktivitas pengguna yang kemudian dapat digunakan sebagai dasar analisa apabila terjadi ancaman pada infrastruktur digital.
  2. Analisa: Proses analisa aktifitas pengguna dapat membuahkan sebuah pola yang dapat digunakan sebagai dasar kecurigaan apabila terjadi deviasi dari aktifitas normal.
  3. Monitoring: Monitoring secara riil pada infrastruktur IT dapat mengungkap percobaan infiltrasi yang mungkin dilakukan oleh hacker.

Tinggalkan komentar



Konsultasikan Sekarang!
Isi form berikut dan tim kami akan menghubungi Anda untuk memberikan solusinya

    Logo Wowrack Horizontal breathing space-02
    Surabaya (Kantor Pusat)
    Jl. Genteng Kali No. 8, Kel. Genteng,
    Surabaya, Jawa Timur 60275
    Indonesia
    (031) 6000-2888

    Jakarta (Kantor Penjualan)
    Menara BCA Lt. 50 Unit 4546,
    Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10310
    Indonesia

    © 2025 Wowrack dan afiliasinya. Hak cipta dilindungi undang-undang.