Di era digital yang dipenuhi dengan berbagai tantangan dan ancaman, memiliki kemampuan untuk menghalau serangan siber adalah aset yang berharga bagi bisnis. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan jasa vulnerability assessment.
Mungkin Anda sudah bertanya-tanya tentang apa itu vulnerability assessment dan bagaimana manfaatnya kepada bisnis.
Melalui blog ini, Wowrack akan menjelaskan lebih dalam mengenai apa itu vulnerability assessment dan bagaimana ia dapat membantu mengamankan bisnis Anda.
Pengertian Vulnerability
Vulnerability atau kerentanan adalah sebuah celah yang ada dalam infrastruktur digital Anda. Kerentanan dapat hadir di berbagai aspek dalam sebuah infrastruktur digital, mulai dari jaringan, software, hardware, hingga yang dihasilkan karena perilaku manusia.
Melalui kerentanan inilah aktor jahat menggunakannya sebagai pintu untuk meluncurkan serangan siber yang merugikan bagi Anda. Serangan ini bisa berbentuk dalam berbagai hal, seperti injeksi SQL atau cross-site scripting (XSS) yang dapat menyebakan infrastruktur terjangkit malware maupun terjadi pencurian data.
Apa itu Vulnerability Assessment?
Vulnerability Assessment (VA) atau audit kerentanan adalah sebuah tes yang ditujukan khusus untuk menemukan kerentanan atau celah yang ada pada infrastruktur digital yang digunakan.
Tes untuk menemukan kerentanan ini dapat dilakukan secara otomatis maupun manual dengan tingkat ketelitian tes yang bervariasi dan diterapkan secara komprehensif ke seluruh elemen infrastruktur yang ditunjuk.
Dengan kata lain, vulnerability assessment membantu bisnis dalam mengidentifikasi, memahami, dan menciptakan penangkal potensi ancaman yang ada saat itu.
Kenapa Bisnis Memerlukan Vulnerability Assessment?
Vulnerability assessment penting dimiliki oleh bisnis sebagai langkah preventif dalam mencegah terjadinya serangan siber terhadap infrastruktur digital penting yang digunakan.
Perlu diketahui, seluruh serangan siber yang terjadi diawali dari aktor jahat yang mendapatkan akses ke dalam jaringan infrastruktur yang ada. Dengan akses inilah para mereka dapat melancarkan serangan siber mereka, mulai dari mencuri data, memasukkan malware, hingga mematikan seluruh operasi infrastruktur yang terjangkit.
Melalui vulnerability assessment, bisnis dapat mengidentifikasi lebih dini celah yang ada yang mungkin akan digunakan oleh mereka untuk mendapatkan akses. Sebagai contoh, Anda menemukan bahwa laptop pegawai Anda terjangkit malware yang tidak diketahui sebelumnya. Dengan hadirnya informasi yang lebih dini ini, bisnis Anda dapat melakukan langkah preventif sebelum terjadi kerugian yang lebih besar.
Vulnerability Assessment vs Penetration Testing
Mungkin sebelumnya Anda pernah dengar tentang pentes atau penetration testing dan berpikir bahwa vulnerability assessment sama saja dengan pentes. Jawabannya adalah iya, dan juga tidak.
Vulnerability assessment dan pentes memiliki tujuan yang sama, yakni adalah menemukan kerentanan yang ada dalam infrastruktur digital Anda. Hal yang membedakan keduanya adalah penerapannya.
VA adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menemukan kerentanan dalam ekosistem IT. Proses ini dijalankan melalui berbagai macam tes atau metode sesuai dengan kebutuhan. Salah satu tes yang bisa dijalankan adalah penetration testing atau pentest.
Keunggulan dalam menerapkan penetration testing dalam proses VA tidak hanya terletak pada visibilitas terhadap kerentanan yang ada, tetapi juga pada kemampuannya untuk melakukan simulasi serangan. Simulasi serangan ini dapat memberikan informasi yang kritis mengenai bagaimana serangan terjadi dan dampaknya terhadap infrastruktur.
Secara singkat, penetration testing adalah bentuk tes yang digunakan untuk menemukan kerentanan dalam proses vulnerability assessment pada infrastruktur bisnis Anda.
Baca juga: Apa itu Penetration Testing dan Manfaat untuk Perusahaan
Jenis-jenis Vulnerability Assessment
Tes vulnerability assessment dapat dilakukan secara komprehensif pada infrastruktur digital yang dimiliki, namun langkah ini tidaklah efektif. Maka dari itu, biasanya tes VA dilakukan spesifik pada elemen yang ada di dalam infrastruktur digital, seperti:
- Database
Dilakukan untuk mengidentifikasi kerentanan yang ada pada elemen penyimpanan infrastruktur digital. Hal yang dicari pada umumnya adalah kesalahan konfigurasi, klasifikasi dan identifikasi data, dan sebagainya. - Host-based
Dilakukan untuk menemukan kerentanan yang terdapat pada server atau workstation yang digunakan. - Network-based
Dilakukan untuk menemukan kerentanan yang ada pada jaringan infrastruktur digital. Hal yang dicek pada umumnya adalah layanan jaringan, perangkat jaringan, konfigurasi firewall, dan sebagainya. - Wireless network
Dilakukan untuk menemukan kerentanan yang ada pada perangkat yang menggunakan koneksi wireless, seperti IoT maupun laptop. - Application
Dilakukan untuk menemukan kerentanan yang ada pada software yang saat ini digunakan dalam infrastruktur digital. Pada umumnya, hal yang dicari adalah konfigurasi software, source code yang digunakan, versi aplikasi, dan semacamnya.
Cara Kerja Vulnerability Assessment
Proses dalam menjalankan tes vulnerability assessment juga akan berbeda berdasarkan cara kerja yang digunakan, selain dari target utama tes. Ada 5 cara kerja yang umumnya digunakan dalam proses tes VA, yakni:
- Dynamic Application Security Testing
Dynamic Application Security Testing atau DAST adalah model tes VA yang mencari kerentanan terhadap aplikasi secara real-time. Tes DAST ini dilakukan ketika aplikasi yang ditunjuk sedang berjalan untuk menemukan kerentanan yang terjadi pada proses runtime aplikasi, seperti masalah konfigurasi atau autentikasi. - Static Application Security Testing
Static Application Security Testing atau SAST adalah kebalikan dari DAST, dimana tes ini mencari kerentanan terhadap source code dari aplikasi yang ditunjuk. Tes SAST sering digunakan untuk menemukan kerentanan selama proses pengembangan untuk mencegah kerentanan tersebut lolos ke versi produksi aplikasi. - Fuzz Testing
Fuzz testing adalah bentuk tes di mana tester menciptakan input random yang tidak terduga ke aplikasi yang ditunjuk untuk mengetahui kerentanan yang ada dalam proses validasi input. - Mobile Application Security Testing
Mobile Application Security Testing atau MAST memiliki persamaan dengan SAST dan DAST namun berfokus kepada aplikasi yang ada pada perangkat genggam. - Penetration Testing
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penetration testing atau pentes mencari dan kemudian mengeksploitasi kerentanan yang ada oleh hacker untuk menyimulasi apa yang dapat terjadi ketika kerentanan tersebut dibiarkan.
Layanan Vulnerability Assessment Wowrack Indonesia
Mengurangi risiko yang timbul karena ancaman digital saat ini merupakan langkah kritis yang perlu diambil oleh bisnis. Vulnerability Testing & Remediation Services milik Wowrack hadir sebagai solusi untuk mendapatkan tes vulnerability assessment yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Melalui tes yang komprehensif dan detail, kami membantu bisnis Anda mencegah serangan siber agar Anda dapat berfokus kepada aktivitas utama bisnis.
Segera diskusikan kebutuhan Vulnerability Assessment Anda bersama kami di sini.