Artikel Pentest / penetration testing adalah. Berbagai industri tengah dihadapkan pada tantangan keamanan siber. Karena meningkatnya teknologi digital di berbagai industri, diikuti juga oleh peningkatan intensitas serangan siber yang terjadi di dalam maupun luar negeri.
Mengutip data dari Mckinsey, serangan siber diprediksi akan semakin meningkat hingga 13% pada 2025 mendatang.
Penetration testing atau pentest adalah salah satu cara perusahaan untuk memastikan sistemnya selalu aman dari adanya kerentanan keamanan.
Apa Itu Penetration Testing (Pentest)?Â
Pentest atau penetration testing adalah cara untuk mengevaluasi sistem keamanan pada suatu jaringan, sistem dan server. Cara yang digunakan yaitu dengan mensimulasikan serangan siber seperti serangan siber sungguhan.
Sebuah tim tanpa otoritas akan ditugaskan menyerang sistem yang bertujuan untuk mengevaluasi kerentanan pada keamanan suatu perusahaan, aplikasi, maupun jaringan.
Baca juga: Pengertian dan Manfaat Vulnerability Assessment untuk Keamanan Bisnis
Jasa Pentest Indonesia Â
Pentest adalah bagian penting dalam penerapan sistem keamanan siber. Untuk melakukan test ini tentu saja dibutuhkan tenaga profesional yang sudah memiliki sertifikasi.
Maka dari itu, Wowrack menyediakan layanan Pentest di Indonesia, karena wowrack memiliki tim pentest yang sudah bersertifikat Certified Penetration Testing Professional (C|PENT), Offensive Security Certified Professional (OSCP), CompTIA PenTest+, Penguji Penetrasi Awan GIAC (GCPN).
Wowrack adalah penyedia layanan IT komprehensif yang sudah membantu lebih dari 1000 klien di seluruh dunia.
Wowrack menyediakan layanan IT lengkap, mulai dari penyedia cloud, manajemen cloud, layanan jaringan, layanan keamanan siber, dan kompliansi.
Jasa Penetration Testing Wowrack bisa membantu perusahaan Anda melakukan tes penetration, dalam menjaga keamanan sistem perusahaan.
Tertarik mengetahui lebih lanjut mengenai layanan penetration test Wowrack? Mari diskusikan dengan team kami.

sumber pkf
Fungsi Pentest
Tujuan dari dilakukannya Pentest ini adalah untuk menemukan kerentanan dalam sistem perusahaan. Kerentanan yang telah ditemukan nantinya akan dievaluasi dan dicari tahu solusinya
Manfaat dari dilakukannya pentest untuk sebuah bisnis adalah sebagai berikut:
Menemukan Vulnerability
Vulnerability atau celah keamanan adalah jalan masuk bagi seorang hacker untuk melakukan serangan siber
Jika celah ini dibiarkan akan memberikan kerugian besar bagi perusahaan Anda. Oleh karena itu, pentingnya melakukan pentest adalah sesegera mungkin menemukan Vulnerability agar tim IT bisa segera menutup celah tersebut.
Dengan melakukan pentest dan menemukan vulnerability lebih awal, perusahaan dapat menerima 2 keuntungan
- Perusahaan bisa dengan cepat mengetahui celah keamanan dan segera mengambil keputusan untuk menghindari serangan sesungguhnya.
- Mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana kerentanan tersebut bisa dieksploitasi oleh penyerang dan apa dampaknya terhadap sistem nantinya.
Sehingga, perusahan Anda bisa melakukan tindakan preventif lebih awal dan bisa meminimalisir kerugian yang ditimbulkan oleh para orang yang tidak bertanggung jawab.
Mencegah Kehilangan DataÂ
Mencegah lebih baik daripada mengobati, dalam hal kehilangan data tentu setiap perusahan tidak ingin mendapatkan masalah ini. Oleh sebab itu pentingnya melakukan pentest secara teratur jika Anda ingin meluncurkan sistem baru.
Penetration testing (pentest) adalah cara terbaik untuk meminimalisir risiko kehilangan data. Dengan uji coba ini, perusahaan bisa membuat sistem yang lebih baik. Tak cuma itu saja setelah dilakukan uji coba penetration testing, perusahan Anda akan mengetahui jika terjadi kehilangan data, bagaimana selanjutnya akan bertindak.
Baca juga: Mengenal Apa itu Cyber Security
Patuh Terhadap Aturan Negara
Manfaat pentest selanjutnya adalah agar perusahaan anda selalu patuh pada aturan regulasi pemerintah Indonesia yang berlaku saat ini.
Patuh terhadap aturan regulasi pemerintah adalah hal yang penting jika Anda berbisnis di Indonesia, karena sangat terkait dengan integritas data, keamanan sistem, dan agar perusahaan Anda tidak terkena sanksi dari pemerintah.
Melalui tes penetrasi ini, perusahaan Anda bisa mendapatkan sertifikasi untuk memenuhi aturan persyaratan regulasi di Indonesia seperti
PCI-DSS untuk perusahaan yang memiliki sistem pembayaran kartu kredit di website.
RBI-ISMS untuk keamanan data bank dan lembaga keuangan.
SOC 2 untuk organisasi yang menjual layanan.
ISO 27001 untuk organisasi yang membutuhkan sertifikasi keamanan data.
HIPAA untuk organisasi yang terkait dengan kesehatan.
Melatih Tim Keamanan
Melakukan pentest adalah salah satu bentuk latihan bagi tim IT perusahaan Anda. Dengan test ini, tim Anda bisa bagaimana selanjutnya membuat sistem yang baik agar tidak terjadi vulnerability dan menambah pengetahuan tim IT saat menghadapi serangan siber secara langsung.
Mendapatkan Pengetahuan Serangan Siber
Saat pengujian pentest, para profesional yang memiliki sertifikasi pentest contohnya dari Wowrack akan mencoba semua cara yang biasa digunakan oleh para hacker. Maka dari itu, jika Tim IT Anda mau belajar dan memahami dengan baik tentang ancaman-ancaman yang sudah dilakukan, maka sistem keamanan perusahaan Anda akan lebih baik karena tim IT Anda sudah mengetahui bagaimana celah keamanan bisa terjadi pada sebuah sistem.
Cara Kerja PentestÂ
Terdapat beberapa tahap melakukan pentest. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan saat melakukan penetration testing.
sumber wallarm
Planning
Tahap pertama yang harus dilakukannya saat melakukan pentest adalah fokus pada area apa saja yang akan diuji, serta goal apa yang diharapkan.Â
Pentest yang dilakukan dengan bantuan pihak ke 3 atau vendor seperti Wowrack, pasti akan ada proses penandatangan NDA (Non-Disclosure Agreement) untuk menjamin data perusahaan tidak akan dibocorkan oleh vendor. Setelah itu, perusahaan Anda harus mengatur jadwal untuk melangsungkan pentest saat semua tim IT perusahaan Anda siap.
Information Gathering
Information gathering adalah langkah para tester yang berpengalaman akan mengumpulkan informasi-informasi yang diperlukan untuk melangsungkan serangkaian test. Informasi ini mencakup, teknologi, platform, dan juga infrastruktur dari target.
Pada proses ini akan dilakukan dengan 2 metode yaitu pasif seperti OSINT – Open-Source Intelligence, dan juga aktif dengan melakukan scanning jaringan.
Scanning
Scanning atau pemindaian dilakukan untuk mengidentifikasi port yang terbuka, layanan yang berjalan, dan versi perangkat lunak. Langkah ini dilakukan untuk menemukan kerentanan yang telah diketahui sistem maupun aplikasi.
Gaining Access
Tahap "Gaining Access" dalam pentest adalah inti dari proses eksploitasi di mana pen tester berusaha masuk ke dalam sistem perusahaan Anda. Tim akan menjamin sistem keamanan akan diuji secara menyeluruh dan kerentanan yang ditemukan dapat langsung segera diperbaiki. Tools yang digunakan dalam tahap ini seperti Metasploit Framework, Burp suite, dan Hydra.
Eksploitasi (Exploitation)
Tahap ini merupakan proses inti penetration testing. Saat ini tim tester akan mencoba memanfaatkan celah yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Tapi, selama tahap eksploitasi ini, tim wajib berhati-hati agar sistem tidak terjadi kerusakan, atau malah menyebarkan worm atau virus yang bisa merusak sistem perusahaan.
Pengujian Website
Tahap pengujian ini digunakan khusus untuk menguji sistem website perusahaan. Sebab, website adalah sarana empuk bagi penyerang untuk mendapatkan database yang digunakan untuk login ke sistem, oleh karena itu menguji sistem website merupakan hal yang sangat penting, dan memang dilakukan secara khusus untuk mengetahui apakah ada kerentanan pada website maupun database, hal yang sering dilakukan pentester adalah melakukan SQL injection, cross-site scripting (XSS), dan bruteforces.
Pengujian Jaringan
Tahap pengujian jaringan akan berfokus pada setiap layer jaringan dan perangkat keras maupun perangkat lunak seperti firewall, router dan hub. Test ini bertujuan untuk mengetahui apa saja kemungkinan jalur masuk (port) yang sering dipakai penyerang untuk masuk ke dalam jaringan.
Maintaining Access
Proses "Maintaining Access" (mempertahankan akses) adalah tahap dalam penetration testing (pentest) di mana tester berusaha menjaga akses yang sudah diperoleh agar dapat terus menguji dan mengumpulkan data lebih lanjut.
Tahap ini dilakukan untuk pengujian yang lebih mendalam. Pada tahap ini juga tester memastikan semua kerentanan yang sudah ditemukan akan diperbaiki secara lengkap dengan dokumentasinya.
Reporting
Tahap berikutnya adalah reporting. Pada tahap ini akan dilakukan analisa hasil test yang sudah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya.
Penetration tester akan menyusun laporan antara lain celah kerentanan yang sudah ditemukan, test apa saja yang telah dilakukan serta hasilnya apa saja, potensi dampak serangan, dan solusi memperbaiki sistem keamanan.
Remediation
Pada tahap ini akan dilakukan langkah-langkah penerapan solusi untuk memperbaiki celah keamanan yang telah ditemukan. Proses ini dilakukan dengan cara re-testing untuk mengetahui tes yang sudah dilakukan sudah bekerja dengan baik dan tidak merusak sistem, tak hanya itu saja, proses remediation juga akan langsung memperbaiki celah keamanan yang ada di sistem perusahaan.
Jenis-jenis Penetration TestingÂ
Penetration testing memiliki banyak jenis. Jenis-jenis ini dikelompokan berdasarkan tujuan, metode, dan target pengujian. Namun, secara garis besar ada 3 jenis yang perlu Anda ketahui. 3 jenis tersebut adalah sebagai berikut:
Black Box Testing
Black box testing adalah jenis penetration testing di mana penguji tidak mengetahui informasi terkait sistem target.
Mereka memulai dari nol, seperti seorang penyerang eksternal yang tidak memiliki akses atau informasi internal. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana penyerang tanpa akses dapat mencoba masuk kedalam sistem.
Keuntungan dari tahap ini adalah, perusahaan dapat mengetahui dengan persis kemungkinan penyerangan karena simulasi dilakukan selayaknya serangan yang asli.
Namun, test jenis ini cukup memakan waktu lama karena sama sekali tidak terpapar informasi internal.
Grey Box Testing
Pada test ini, penetration tester mengetahui Sebagian informasi dari pihak internal target, seperti diagram jaringan dasar dan kredensial.
Tujuan dilakukannya grey box testing ini adalah untuk mendapatkan hasil test yang cukup realistis tanpa perlu memakan waktu selama black box testing.Â
Kelebihan dari jenis ini adalah efisiensi waktu dan dapat memperoleh hasil yang lebih realistis dibandingkan dengan white box testing.
kekurangan dari grey box tes ini adalah tidak bisa mengetahui semua kerentanan yang ada pada sistem karena kekurangan informasi saat melakukan tes.
White Box Testing
Jenis tes ini akan memberikan semua informasi terhadap penetration tester, informasi yang akan diberikan antara lain source code, diagram jaringan, dan kredensial. Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui kerentanan dari sudut pandang pemilik sistem dan juga sudah memiliki informasi login secara detail.
Kelebihan dari tes ini adalah proses tes yang lebih lengkap karena semua informasi sudah ada. Namun, kemungkinan hasil dari tes ini kurang realistis karena tidak seperti serangan siber asli.
Pentest Adalah Hal Penting Untuk Perusahaan !
Pentest adalah cara terbaik mengetahui apakah sistem keamanan IT perusahaan sudah baik atau masih buruk. Untuk itu, sangat disarankan perusahaan melakukan tes penetration sesering mungkin saat melakukan launching sebuah aplikasi maupun sistem agar terhindar dari serangan siber.