Surabaya (Wowrack) - Kecerdasan buatan (AI) ini dapat dijadikan hal yang sangat menarik dalam sistem robotika. Akan tetapi teknologi ini justru membuahkan kontroversi ada orang yang setuju robot dipekerjakan untuk perakitan ada juga yang tidak setuju. Sama halnya dengan peran robot yang saat ini mulai menjadi pelayan di salah satu rumah makan di luar negeri.
Lalu apakah benar robot akan menjadi cerdas? Jika dianggap cerdas, robot hanyalah bentuk fisik dari sebuah kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Robot diciptakan untuk mengumpulkan data dan mengolah data, dimana semua data tersebut dikumpulkan oleh bantuan manusia.
Memang saat ini AI yang dimiliki sudah lebih mendekati dengan kecerdasan manusia biasa, akan tetapi kecerdasan tersebut masih dapat dibilang sebatas AI belum dapat meniru kemampuan intelektual yang dimiliki oleh manusia.
Komputer mungkin memang bisa memecahkan masalah, hanya saja masih berada pada alam yang terbatas. AI sebebnarnya memiliki ide dasar untuk memecahkan masalah lebih sederhana, meskipun pada kenyataannya masih rumit.
Robot AI atau komputer bekerja sebagai pengumpul data dan fakta pada situasi melalui sensor atau masukan dari manusia. Komputer membandingkan informasi tersebut untuk data yang disimpan untuk kemudian memutuskan apa yang didapatkan.
Sebagai contoh, sebuah program komputer akan bekerja sesuai perintah pada program tersebut. Jika sebuah robot difungsikan untuk menjadi pelayan, maka robot hanya bekerja sebagai pelayan, kecerdasan mereka tidak bisa berfungsi untuk kegiatan lain semisal untuk menjadi tukang kebun atau yang lainnya.
Meskipun AI dapat melakukan hal-hal yang menyerupai manusia, namun kekuatan manusia yang dimiliki secara alami tidak akan mampu dimiliki oleh robot. Itu adalah kenyataannya, meskipun banyak ahli komputer yang bermimpi untuk menciptakan Cyborg (manusia yang terintegrasi dengan mesin).