Dalam era digital saat ini, keamanan jaringan menjadi konsentrasi bagi banyak bisnis. Setiap kali data dikirimkan melalui internet, terdapat risiko data tersebut disadap atau dimanipulasi. Maka dari itu di sinilah protokol keamanan jaringan berperan penting. Protokol-protokol ini dirancang untuk melindungi data saat dikirimkan dari satu titik ke titik lain, memastikan bahwa informasi tetap aman dan hanya bisa diakses oleh pihak yang berwenang. Salah satunya adalah L2TP, atau Layer 2 Tunneling Protocol.
L2TP adalah salah satu protokol yang digunakan untuk meningkatkan keamanan dalam pengiriman data. L2TP membuat terowongan virtual yang memungkinkan data dikirimkan dengan aman melalui jaringan publik seperti internet. Saat digabungkan dengan protokol lain seperti IPsec, L2TP dapat menyediakan enkripsi yang kuat dan perlindungan terhadap ancaman siber.
Dengan L2TP, data yang dikirimkan antara perangkat dan server tetap terlindungi dari potensi penyadapan atau serangan. Ini membuat L2TP menjadi pilihan terbaik dalam pengaturan Virtual Private Network (VPN), di mana keamanan data sangat penting bagi pengguna.
Apa itu L2TP?
Layer 2 Tunneling Protocol / L2TP adalah standar IETF dikembangkan untuk menggantikan PPTP. Ini adalah hasil dari penggabungan teknologi dari Microsoft PPTP dengan Layer 2 Forwarding (L2F) protokol tunneling Cisco. Selain jaringan IP, L2TP mendukung tunneling melalui berbagai jenis jaringan point-to-point termasuk Frame Relay, X.25, dan ATM.
Protokol enkapsulasi dapat IP, tetapi juga IPX, AppleTalk, dan protokol lainnya mendukung ed oleh PPP (meskipun mereka ditransmisikan sebagai paket IP). Sama seperti dengan PPTP, L2TP tidak benar-benar mengenkripsi data, juga tidak mengotentikasi pesan individu.
L2TP beroperasi pada layer Data-Link dari model OSI dan menggunakan port UDP 1701.
image from cisco
Bagaimana L2TP Bekerja?
Proses tunneling adalah inti dari bagaimana L2TP bekerja. Saat data dikirimkan melalui jaringan, L2TP membungkus data tersebut dalam “tunnel” yang melindungi informasi dari akses tidak sah saat melintasi jaringan publik. Ini mirip dengan mengirimkan surat di dalam amplop yang tidak bisa dibuka oleh orang lain selama perjalanan.
Ketika Anda mengirim data melalui L2TP, data tersebut pertama-tama dienkapsulasi oleh protokol ini. Data yang telah dienkapsulasi ini kemudian dikirimkan melalui internet ke tujuan akhirnya. Karena data berada dalam “tunnel” yang dienkapsulasi, siapapun yang mencoba mengakses data di sepanjang jalan hanya akan melihat data yang telah dibungkus, bukan isi sebenarnya. Setelah data tiba di tujuan, L2TP akan membuka “tunnel” ini, mengeluarkan data asli, dan mengirimkannya ke penerima.
Penggunaan L2TP dengan IPsec
Meskipun L2TP sendiri sudah menyediakan cara yang aman untuk mengirimkan data, protokol ini sering digabungkan dengan IPsec (Internet Protocol Security) untuk memberikan lapisan keamanan tambahan. IPsec bertugas untuk mengenkripsi data yang dikirimkan melalui “tunnel” yang dibuat oleh L2TP. Dengan demikian, bahkan jika seseorang berhasil memecahkan “tunnel” dan mendapatkan akses ke data yang dienkapsulasi, mereka masih tidak akan dapat membaca isi data karena telah dienkripsi oleh IPsec.
IPsec juga menyediakan otentikasi, yang memastikan bahwa data yang dikirim benar-benar berasal dari sumber yang sah dan tidak diubah selama transmisi. Kombinasi L2TP dengan IPsec ini memastikan bahwa data tidak hanya dikirimkan dengan aman melalui jaringan publik, tetapi juga terlindungi dari penyadapan atau serangan saat berada di perjalanan.
Baca juga : layanan next generation firewall
Kelebihan dan Kekurangan L2TP
Berikut adalah penjelasan tentang beberapa kelebihan dan kekurangan L2TP.
Kompatibilitas Luas
L2TP memiliki kompatibilitasnya dengan berbagai perangkat dan sistem operasi. L2TP didukung oleh hampir semua OS seperti Windows, macOS, iOS, Android, dan berbagai distribusi Linux. Sehingga membuat L2TP menjadi pilihan baik untuk membuat jaringan yang aman di berbagai lingkungan.
Enkripsi yang Kuat (Ketika Digunakan dengan IPsec)
Meskipun L2TP sendiri tidak menyediakan enkripsi, protokol ini biasa digabungkan dengan IPsec (Internet Protocol Security) untuk memberikan lapisan keamanan yang lebih kuat.
Ketika L2TP digunakan bersama IPsec, data yang dikirimkan melalui “tunnel” tidak hanya dilindungi oleh mekanisme tunneling, tetapi juga dienkripsi. Gabungan L2TP/IPsec sangat baik dalam melindungi data dari penyadapan dan serangan siber.
Stabilitas Koneksi
L2TP adalah yang terbaik dalam stabilitas koneksi, bahkan di jaringan yang kurang ideal. Protokol ini dirancang untuk mempertahankan koneksi yang stabil meskipun terjadi fluktuasi dalam kualitas jaringan. Sehingga menjadikannya pilihan yang baik untuk pengguna yang membutuhkan koneksi VPN yang andal, terutama dalam situasi di mana koneksi internet mungkin tidak selalu konsisten.
Kekurangan L2TP
Salah satu kelemahan L2TP adalah potensi kecepatan koneksi yang lebih lambat dibandingkan dengan beberapa protokol VPN lainnya. Hal ini terjadi ketika L2TP digabungkan dengan IPsec. Proses enkripsi dan dekripsi data oleh IPsec dapat mengurangi kecepatan koneksi secara keseluruhan. Bagi pengguna yang membutuhkan kecepatan tinggi, terutama untuk streaming atau transfer data besar, L2TP mungkin bukan pilihan terbaik.
Harus Dikombinasikan dengan IPsec untuk Keamanan Optimal
Meskipun L2TP menyediakan mekanisme tunneling yang aman, protokol ini sendiri tidak menyediakan enkripsi. Oleh karena itu, untuk mencapai tingkat keamanan yang optimal, L2TP hampir selalu digunakan bersama IPsec. Namun, ini juga berarti bahwa konfigurasi L2TP lebih kompleks dibandingkan dengan protokol lain yang sudah memiliki enkripsi bawaan, seperti OpenVPN. Penggunaan L2TP tanpa IPsec dapat meningkatkan risiko keamanan, sehingga pengguna perlu memastikan bahwa konfigurasi yang digunakan sudah mencakup IPsec.
Diblokir di Beberapa Jaringan
Karena L2TP/IPsec menggunakan port tertentu yang kadang-kadang diblokir oleh firewall, ada kemungkinan bahwa koneksi L2TP tidak akan berfungsi di beberapa jaringan. Hal ini dapat menjadi masalah bagi pengguna yang sering berpindah-pindah jaringan atau berada di lingkungan yang ketat dari sisi keamanan jaringan. Dalam situasi ini, pengguna mungkin perlu mencari alternatif protokol VPN yang lebih fleksibel.
Penggunaan L2TP pada VPN
L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol) sering digunakan dalam konfigurasi Virtual Private Network (VPN), terutama di lingkungan bisnis. Ada beberapa alasan mengapa L2TP menjadi pilihan populer sebagai protokol VPN, terutama ketika keamanan, stabilitas, dan kompatibilitas menjadi prioritas.
Keamanan yang lebih baik
L2TP sering dipilih dalam pengaturan VPN karena kemampuannya untuk memberikan keamanan yang kuat, terutama ketika digabungkan dengan IPsec (Internet Protocol Security).
L2TP sendiri tidak mengenkripsi data, tetapi menciptakan "terowongan" yang melindungi data dari akses yang tidak sah saat melewati jaringan publik seperti internet.
Ketika L2TP digunakan bersama dengan IPsec, data yang melewati terowongan ini juga dienkripsi, memberikan lapisan perlindungan tambahan yang sangat penting dalam lingkungan bisnis.
Keamanan ini sangat penting bagi perusahaan yang perlu mengamankan komunikasi internal dan melindungi data sensitif dari potensi ancaman siber.
Misalnya, perusahaan yang memiliki karyawan jarak jauh atau cabang di berbagai lokasi geografis dapat menggunakan L2TP/IPsec VPN untuk memastikan bahwa data yang dikirimkan antara kantor pusat dan karyawan tetap aman dan terlindungi.
Lebih Stabil
L2TP dikenal karena stabilitasnya, bahkan ketika digunakan di jaringan yang mungkin tidak stabil atau memiliki kualitas yang berfluktuasi.
Protokol ini dirancang untuk mempertahankan koneksi yang andal, membuatnya ideal untuk bisnis yang tidak dapat mentoleransi gangguan dalam komunikasi.
Stabilitas ini memastikan bahwa karyawan yang bekerja dari jarak jauh dapat tetap terhubung dengan jaringan perusahaan tanpa masalah, sehingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Keandalan L2TP dalam menjaga koneksi yang konsisten adalah alasan lain mengapa banyak perusahaan memilih protokol ini untuk menghubungkan berbagai lokasi kantor atau pekerja lapangan dengan jaringan perusahaan. Dalam dunia bisnis di mana downtime bisa berdampak pada operasional dan profitabilitas, menggunakan protokol yang dapat diandalkan seperti L2TP menjadi sangat penting.