Backup, restore, dan recovery data adalah tiga konsep penting dalam menjaga keamanan data. Backup adalah proses menyalin dan menyimpan data dari satu lokasi ke lokasi lain untuk melindungi dari kehilangan.
Restore adalah proses mengembalikan data, sistem, atau perangkat lunak ke kondisi sebelumnya. Cara ini berguna ketika terjadi kerusakan, kehilangan data, atau gangguan yang mengakibatkan hilangnya data penting.
Recovery adalah tindakan memperbaiki atau mengembalikan data yang hilang atau rusak, biasanya setelah kejadian yang tidak diinginkan, seperti kegagalan sistem atau serangan siber. Ketiga proses ini sangat penting untuk memastikan keberlangsungan bisnis dan melindungi informasi penting.
Backup bagi masyarakat modern di era digital ini menjadi kebutuhan penting. Saat ini bukan hanya praktisi di bidang teknologi informasi saja yang telah menggunakan teknologi-teknologi berbasis komputasi.
Melainkan telah banyak masyarakat umum, individu, dan organisasi-organisasi lainnya yang telah mengerti dan memahami pentingnya menggunakan teknologi backup berbasis cloud untuk mengamankan sebuah data.
Backup berfungsi untuk mengamankan data, artinya backup dapat difungsikan sebagai cara untuk melakukan restore data apabila sewaktu-waktu data rusak, hilang, terkena virus, atau hilang.
Masyarakat modern adalah masyarakat yang ‘sibuk’. Semua pekerjaan bisa saja terjadi selama 24 jam tanpa henti. Dan tentu juga dapat terjadi pada saat weekend atau hari libur lainnya. Semua hal dan pekerjaan yang dilakukan selalu membutuhkan jaringan dan koneksi internet.
Maka dari itu, kebutuhan apapun termasuk data, akan lebih baik, lebih efisien, dan lebih cepat aksesnya jika menggunakan akses internet. Bagaimana cara memperoleh data dari cloud system?
Tentu saja melalui penyimpanan seperti Google Drive, Microsoft One Drive, atau Dropbox jika Anda ingin sesuatu yang free. Namun tentunya selalu ada batasan tertentu untuk segala hal yang gratis, seperti misalnya terbatasnya storage yang diberikan kepada free user, serta limit fitur-fitur lain yang dimiliki oleh platform tersebut.
Pada kenyataannya, kebutuhan akan backup tidak dapat dipungkiri lagi bagi segala jenis lapisan masyarakat. Mulai dari bidang pekerjaan dan perkantoran, hingga bidang pendidikan dan entertainment semua memiliki kebutuhan akses data yang cepat, mudah / simple dan efisien.
Selain berfungsi sebagai cadangan data, backup juga dapat berfungsi sebagai sistem untuk melakukan restore data. Untuk memahami hal ini lebih lanjut, mari kita simak penjelasan lebih lanjut dalam pembahasan artikel berikut ini.
Pengertian Backup
Backup adalah sebuah proses menduplikasi atau mengcopy data-data dari satu perangkat atau media penyimpanan ke media, perangkat atau sistem lain secara offline maupun online untuk mengamankan data dengan cara menyalin data, agar ketika salah satu media penyimpanan rusak, hilang, atau terkena virus, data-data penting yang dimiliki tidak ikut hilang, tidak rusak, serta kapanpun dan dimanapun tetap dapat diakses dengan mudah.
Backup memiliki fungsi utama dan beberapa fungsi lainnya. Fungsi backup data adalah menyelamatkan data-data dari resiko kerusakan, data yang hilang atau tidak dapat diakses kembali.
Data yang tersimpan di tidak hanya satu media penyimpanan akan memberikan rasa aman karena data tersimpan dengan benar. Backup juga dapat difungsikan sebagai disaster recovery plan, yaitu untuk restore data.
Pada dasarnya backup bertujuan untuk mengembalikan data-data yang hilang, rusak, corrupt, maupun terkena virus. Anda tidak akan pernah tahu hal-hal apa yang mungkin dapat terjadi pada media penyimpanan Anda, maka akan lebih baik apabila memiliki tidak hanya satu media penyimpanan data.
Sehingga ketika sewaktu-waktu data utama hilang, Anda masih dapat mengembalikan data-data secara penuh tanpa adanya kerusakan maupun kehilangan.
Baca juga : Mudahnya Melakukan Backup Data Online untuk Data Penting
Pengertian Restore

Restore berasal dari Bahasa Inggris yang artinya mengembalikan. Sesuai dengan artinya, restore adalah proses mengembalikan kembali sebuah data atau file ke tempat semula.
Jadi misalnya data Anda terhapus secara tidak sengaja, maka Anda masih dapat mencari file data tersebut dalam recycle bin komputer untuk kemudian dikembalikan ke tempat lokasi semula file itu berada, di suatu folder tertentu.
Hal ini juga berlaku untuk sistem maupun aplikasi yang telah terinstall. Lantas bagaimana jika data yang terhapus tersebut sudah tidak berada dalam recycle bin padahal data tersebut sangat penting, masih dibutuhkan dan tidak sengaja terhapus?
Tentu saja solusi terbaik adalah memiliki backup data di suatu media penyimpanan lainnya.
Fungsi Restore Data
restore adalah proses mengembalikan data dari backup ke kondisi semula setelah data asli hilang, rusak, atau tidak dapat diakses.
Restore dilakukan setelah terjadi masalah seperti kegagalan perangkat keras, serangan malware, atau penghapusan data yang tidak disengaja.
Jika backup adalah tindakan pencegahan, restore adalah tindakan setelah terjadi masalah yaitu untuk mengembalikan data ke keadaan sebelumnya.
Jadi jika ingin melakukan pengembalian konfigurasi program-program yang telah terhapus menjadi seperti sedia kala, dapat melakukan system restore.
Sedangkan system image backup dilakukan untuk mengembalikan seluruh sistem aplikasi beserta file-file personal berupa data dan media lainnya. Jadi tipe restore ini lebih menyeluruh karena dapat mencakup restore data beserta sistemnya seperti sedia kala.
Fungsi restore seperti ini tentu saja untuk mengembalikan data-data maupun sistem kedalam kedalam keadaan awal sebelum terjadi reset maupun kerusakan program.
Maka dari itu, apa perbedaan backup dan restore? Secara prinsip, restore memang hampir sama dengan backup yang memiliki tujuan untuk menyelamatkan data.
Bedanya, jika backup ini cara kerjanya dengan cara menduplikasi data, sedangkan restore yang bertugas mengembalikan data maupun sistem sama seperti pada keadaan awalnya.
Pengertian Backup, Restore, dan Recovery

Hubungan Restore dan Backup
Restore dan backup adalah hal yang saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain. Backup memang memiliki arti dan fungsi yang hampir mirip dengan restore yaitu menyelamatkan data-data.
Untuk membuat sebuah disaster recovery yang tepat, memang harus mempertimbangkan untuk membuat disaster recovery plan yang baik.
Disaster recovery plan ini sebaiknya memang tidak hanya sekedar menyiapkan backup untuk membuat cadangan data.
Namun juga dalam waktu bersamaan juga menyiapkan sistem dan aplikasi yang memungkinkan untuk melakukan restore data.
Tujuannya adalah agar apabila ada kemungkinan restore kurang berhasil dilakukan, yaitu dalam artian restore kurang berhasil 100% karena mungkin masih ada beberapa data-data yang ingin dikembalikan kedalam sistem dan storage namun masih ada yang kurang lengkap, maka backup dapat mengatasi masalah tersebut dengan cara menyediakan data-data yang kurang atau hilang tersebut. Maka dari itu sangat penting untuk melakukan backup secara berkala dan rutin.
Yaitu tergantung atas seberapa sering data-data yang dimiliki terupdate atau diperbaharui. Semakin sering data terupdate, maka Anda juga harus melakukan interval backup yang sama dengan frekuensi update data tersebut.
Dengan memiliki backup data yang terbaru, maka jika terjadi kesalahan dalam restore, data-data Anda akan tetap update dan terbaru. Satu hal yang penting adalah dengan membackup data-data dan file sebelum data-data tersebut terkena serangan dan infeksi virus.
Karena data-data yang telah terinfeksi oleh virus akan ikut terbackup dan backup tersebut akan menjadi sia-sia karena pada saat Anda mengakses atau mengambil data tersebut dari media penyimpanan backup, data sudah dalam keadaan terinfeksi virus dan bukan tidak mungkin juga bisa mengakibatkan kerusakan perangkat gadget, sistem komputer, serta peralatan komputer yang digunakan.
Baca juga : Cara Backup dan Restore Pada Zimbra Mail Server
Perbedaan Backup Restore dan Recovery
Jika backup dan restore berfungsi untuk mengembalikan data-data dan sistem seperti keadaan awal, fungsi recovery adalah untuk memulihkan keadaan suatu sistem dalam berbagai kasus tertentu. Biasanya suatu sistem menjadi rusak atau error dapat disebabkan melalui faktor internal dan eksternal.
Dari faktor internal misalnya karena kelalaian manusia / human error, kerusakan hardware, maupun kurangnya maintenance dan perawatan. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kerusakan sistem dapat terjadi karena sistem terkena virus.
Maka bagaimana caranya sistem tersebut harus terbebas dan bersih dari infeksi virus tersebut agar sistem kembali dapat beroperasi seperti keadaan semula dan dapat difungsikan dengan baik dan maksimal.
Biasanya anti virus digunakan untuk mencegah datangnya serangan virus, atau bisa juga untuk meminimalisir dampak serangan virus terhadap software maupun hardware. Namun apa yang terjadi jika virus sudah terlanjur masuk kedalam sistem?
Tentu ada beberapa program yang digunakan untuk ‘mengusir’ atau ‘mematikan’ virus tersebut. Namun jika upaya tersebut masih juga belum berhasil, apa yang bisa dilakukan? Biasanya hal yang dilakukan adalah dengan cara mereset atau mengulang kembali sistem.
Cara ini merupakan salah satu langkah recovery untuk mengembalikan sistem ke dalam keadaan awal sebelum rusak atau error, serta menghapus virus yang ada di dalam sistem tersebut.
Jangan biarkan bisnis Anda terhenti karena kehilangan data! Lindungi aset digital Anda dengan solusi Backup dan Disaster Recovery dari Wowrack. Dapatkan perlindungan menyeluruh dan pemulihan cepat untuk setiap skenario. Hubungi kami sekarang dan pastikan data Anda selalu aman di tangan yang tepat
Backup, Restore, dan Recovery Data di Masa Mendatang
Ada yang dicari masyarakat digital di era mendatang? Dalam ranah keamanan data, tentu saja proses backup yang lebih cepat, perlindungan yang lebih baik untuk alat-alat virtual, serta solusi pengarsipan / identifikasi untuk membantu mempermudah mengidentifikasi serta menemukan data secara lebih cepat untuk melakukan backup dan keamanan data.
Selain itu kepentingan dan kebutuhan untuk melakukan recovery data akan tetap diperlukan di masa mendatang, bahkan justru akan semakin tinggi. Mengapa?
Karena ancaman berbagai virus dan Ransomware yang juga selalu mengalami perubahan dan kemajuan juga akan semakin mengkhawatirkan. Ransomware dapat menyerang berbagai macam bidang kehidupan, mulai dari perkantoran, gadget dan smartphone, smart car, rumah sakit, hingga sekolah-sekolah.
Maka dari itu kebutuhan melindungi data dan sistem juga akan semakin tinggi. Dan backup adalah salah satu base perlindungan paling dasar yang wajib dimiliki oleh semua individu dalam masyarakat digital mendatang.
Begitu penting Kami sarankan untuk melakukan backup secara rutin untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, seperti kehilangan data, hingga website gagal akses karena rusak atau malware. Atau gunakan layanan keamanan siber di Indonesia
Demikian artikel kami tentang apa itu backup, manfaat. Jika masih ada pertanyaan silahkan memberikan komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat!