FirstianDi era digital saat ini, masyarakat dimudahkan dengan gaya berbelanja secara online. Bagi pebisnis, ini merupakan kesempatan baru untuk menjangkau pasar yang lebih luas untuk meningkatkan penjualan barang. Satu cara untuk menggapai pasar ini adalah dengan memanfaatkan sebuah website.
Bagi pemilik bisnis memanfaatkan website dalam operasionalnya, kenaikan perluasan jangkauan ini juga diikuti dengan lonjakan pada jumlah pengakses situs. Apa bila hal ini tidak dipersiapkan dengan baik, calon pelanggan dapat mengalami user experience yang buruk dan bahkan beralih ke bisni yang lain.
Dalam artikel ini kita akan membahas bagaimana bisnis dapat menangani lonjakan trafik yang dapat terjadi pada website, baik di bulan Ramadhan ataupun pada bulan-bulan lainnya.
Apa yang Dimaksud Dengan Trafik Website?
Secara singkat, trafik website atau web traffic adalah semua data yang dikirim maupun diterima oleh pengunjung sebuah website. Semakin banyak pengunjung website, maka semakin tinggi pula intensitas transfer data yang dibutuhkan.
Kapasitas transfer data pada sebuah website memiliki batas maksimal, yang apabila dilampaui dapat memberikan pengalaman buruk bagi pengunjung. Sebagai contoh, loading website yang berkepanjangan, respon lambat, hingga crash yang menyebabkan website tidak dapat diakses.
Cara Menangani Lonjakan Trafik
Untuk menangani lonjakan trafik, bisnis dapat melakukan beberapa langkah persiapan dengan menggunakan fitur tambahan, seperti load balancing, CDN, atau auto-scalling bila tersedia. Perlu diperhatikan bahwa bisnis tidak dapat begitu saja mengaktifkan fitur-fitur ini.
Diperlukan persiapan dan pengetahuan yang matang untuk memastikan fitur yang digunakan adalah solusi yang tepat untuk kebutuhan saat ini. Berikut adalah sedikit informasi tentang fungsi dan scenario yang cocok untuk fitur-fitur di atas.
Menggunakan Load Balancing
Dalam dunia IT, load balancing merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk membagikan beban kerja ke semua sumber daya komputasi secara merata. Melalui proses ini, diharapkan beban kerja dapat diselesaikan dengan cepat karena persebaran daya komputasi.
Pada sebuah website, load balancing bekerja dengan membagi trafik ke kumpulan server di mana website tersebut tersimpan, meningkatkan loading website dan mengurangi beban kerja server.
Menggunakan Auto-Scaling
Auto-scalling adalah sebuah metode pengembangan infrastruktur yang tersedia pada layanan cloud atau kumpulan server. Metode ini digunakan untuk memastikan infrastruktur yang digunakan sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Sebagai contoh, sebuah website mempunyai alokasi 10 server untuk kebutuhannya namun trafik saat ini dapat diatasi oleh 2 server saja. Dengan auto-scalling, bisnis dapat menaruh 8 server lain ke dalam mode standby atau sleep, yang kemudian baru akan aktif kembali ketika terjadi lonjakan.
Memanfaatkan Caching dan CDN
Content delivery/distribution network adalah sebuah jaringan server yang bertujuan untuk memberikan akses terdekat kepada pengunjung. Untuk sebuah website, CDN merupakan sebuah nodes atau titik yang berperan sebagai “pintu” untuk pengungjung. Adanya pintu ini mempercepat akses pengunjung ke website bisnis dan merampingkan trafik yang masuk ke website yang di tuju.
Memanfaatkan Private Cloud
Private cloud bisa menjadi sebuah alternatif bagi bisnis yang memiliki pandangan akan kebutuhan infrastruktur untuk menangani lonjakan trafik. Sebagai infrastruktur cloud yang di rancang khusus untuk satu organisasi, private cloud memberikan keleluasaan dalam pengelolaannya – sebuah hal yang dibutuhkan dalam mengatasi kejadian tidak terduga.
Sebagai contoh, bisnis yang memanfaatkan private cloud sebagai infrastruktur website mereka memiliki keleluasaan dalam mengatur jaringan, ukuran penyimpanan, sistem orkestrasi, hingga hypervisor yang ingin digunakan.
Bebas Pilih Hypervisor
Hypervisor atau virtual machine monitor merupakan software yang tepasang dalam sebuah server yang bertugas untuk menciptakan dan menjalankan virtualisasi. Saat ini ada berbagai pilihan hypervisor yang bisa digunakan oleh bisnis, diantaranya: VMware, Proxmox, KVM, atau Microsoft Hyper-V.
Tiap produk hypervisor tentunya memiliki spesifikasi dan kelebihannya masing-masing. Melalui private cloud, bisnis dapat memilih hypervisor yang sesuai dengan kebutuhannya.
Bebas Pilih Sistem Orkestrasi
Orkestrasi sistem atau containerization merupakan bentuk lain dari virtualisasi yang berada pada level OS atau operating system. Orkestrasi sistem biasa ditujukan bagi bisnis yang butuh menjalankan berbagai aplikasi individu namun dalam satu infrastruktur yang sama.
Dalam private cloud, bisnis memiliki kemampuan untuk mimilih sistem orkestrasi yang ingin digunakan, seperti OpenStack atau Kubernetes.
Bebas Ukuran Storage
Storage merupakan elemen penting dalam sebuah server yang digunakan sebagai infrastruktur website. Mulai dari tempat penyimpanan elemen website hingga penyimpanan konten, ukuran storage server berperan penting dalam menjaga situs tetap dapat di akses dan memberikan layanan.
Bebas Pilih Jaringan
Karena diciptakan spesifik untuk satu organisasi saja, private cloud memiliki kebebasan dalam milih jaringan yang ingin digunakan. Kemampuan bagi bisnis untuk memilih jasa penyedia jaringan ini sering disebut dengan nama carrier neutral.
Wowrack Enterprise Private Cloud
Sebagai sebuah infrastruktur yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan sebuah organisasi, private cloud menawarkan fleksibilitas dan keamanan yang lebih untuk menunjang operasional bisnis. Sebagai penyedia infrastruktur cloud selama lebih dari 10 tahun, Wowrack Enterprise Private Cloud menawarkan infrastruktur yang terkustomisasi untuk menjawab tantangan bisnis saat ini.
