Blog Wowrack

Apa itu Data Center: Pengertian, Fungsi dan Cara kerja

Firstian     27 April 2024     Berita & Pembaruan     0 Comments

Seiring berkembangnya teknologi yang semakin mumpuni maka semakin berkembang pula inovasi penyimpanan data. Salah satu metode penyimpanan data yang digunakan untuk perusahaan adalah data center. Tahukah Anda apa itu data center dan apa saja kegunaannya? Berikut ini kami berikan ulasannya untuk Anda. 

Apa Itu Data Center? 

Data center adalah sebuah fasilitas khusus untuk menyimpan data berskala besar. Dengan terus berjalannya proses digitalisasi bisnis, tempat penyimpanan data saat ini menjadi fasilitas yang sangat penting untuk operasional bisnis.

Dengan penyimpanan data, bisnis Anda dapat menjamin uptime sebuah infrastruktur IT, karena infrastruktur ini berperan penting dalam mengelola, menyimpan, dan mendistribusikan data yang ada.

Data Center Indonesia 

Jika Anda mencari penyedia data center di Indonesia, Wowrack adalah provider data center dengan standar tinggi yang ada di Indonesia. 

Data center Wowrack berlokasi di berbagai wilayah strategis di Indonesia antara lain Jakarta, Bali, Medan dan Surabaya, layanan Wowrack menjamin keamanan data, keandalan uptime, serta konektivitas jaringan yang optimal.

Dengan sistem redundansi daya dan penyimpanan pada infrastruktur, Wowrack dapat memastikan uptime tinggi 99.9% SLA serta perlindungan maksimal terhadap data penting perusahaan Anda. 

Keamanan fisik dan digital juga diperkuat dengan sistem pemantauan 24/7, firewall canggih, serta proteksi anti DDoS.

Data center Wowrack cocok untuk berbagai kebutuhan, mulai dari hosting, penyimpanan cloud, hingga solusi disaster recovery. 

Untuk Mengetahui layanan kami secara detail, Anda bisa cek disini 

Komponen Data Center

Agar bisa bekerja dengan baik, maka data center harus memiliki beberapa komponen yang wajib ada di dalam sistemnya. Berikut ini adalah komponen penting yang harus ada pada infrastruktur ini.

Server

Server adalah hal yang wajib ada. Karena server adalah komputer yang digunakan untuk menjalankan aplikasi yang digunakan oleh pengguna seperti OS dan aplikasi yang nantinya akan di install.

Setiap server memiliki komponen yang berbeda, diantaranya adalah processor, memory / RAM yang besar, dan penyimpanan HDD atau SSD berkapasitas tinggi. Server ini sering disimpan dalam rak partisi (rack) untuk memudahkan pengelolaan oleh admin.

Jaringan (Networking)

Jaringan merupakan koneksi yang digunakan pusat data untuk menghubungkan semua perangkat. 

Jaringan pada data base digunakan untuk melakukan transfer data antara perangkat satu dengan perangkat lainnya dan juga antara pengguna akhir melalui internet. Contoh dari perangkat jaringan adalah switch dan router,

Penyimpanan (Storage)

Data center adalah kumpulan data penyimpanan yang terdiri dari hardisk atau SSD, sehingga harus memiliki kapasitas penyimpanan yang besar untuk menyimpan. Karena nantinya akan digunakan menyimpan berbagai data pengguna dari berbagai bidang, ataupun semua data perusahaan. 

Penyimpanan bisa berupa Hard Disk Drive (HDD), Solid State Drive (SSD), atau teknologi penyimpanan lainnya yang diorganisir dalam sistem penyimpanan terpusat seperti SAN (Storage Area Network) atau NAS (Network Attached Storage).

Tempat penyimpanan ini berperan sangat besar dalam menyimpan data penting, mendistribusikan, seta mencadangkan informasi penting di dalamnya. 

Keamanan (Security)

Keamanan pada pusat data bersifat fisik dan non fisik, yaitu prioritas utama ketika membangun sebuah data center. Keamanan fisik bisa dicontohkan seperti cctv 24/7, kontrol akses yang ketat menggunakan kartu identitas, biometrik. 

Dan yang paling penting adalah bagaimana pemecahan masalah ketika ada bencana seperti kebakaran dan banjir ataupun bencana alam lainya.

Dengan akses keamanan yang ketat, pusat data dibuat untuk mencegah pencurian data oleh pihak luar yang tidak bertanggung jawab.

Power Supplay 

Agar data center selalu menyala 24/7, maka infrastruktur harus dibangun untuk mempertimbangkan pemakaian listrik yang besar. Oleh sebab itu, komponen pembangkit listriknya yang besar harus ada pada infrastruktur ini. 

Tak hanya itu saja, Kapasitas listrik harus dialiri dengan aliran listrik yang stabil dan aktif 24/7 tidak boleh mati listrik meskipun cuma 1 menit saja.

Sistem Pendinginan

Data center membutuhkan daya yang besar untuk sistem pendinginan, karena sistem pendinginan merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga suhu server, Suhu yang stabil ini berguna agar di dalam infrastruktur penyimpanan data ini semua server tidak overheat atau kepanasan, jika kepanasan akan berdampak pada kerusakan atau kegagalan sistem.

fungsi data center

Cara Kerja

Data center adalah infrastruktur dengan sistem yang kompleks, untuk itu dalam membuat infrastruktur ini, seorang ahli harus mengerti tentang ilmu jaringan, infrastruktur dan keamanan sistem. Berikut ini adalah cara kerjanya

Sistem Server

Data center adalah tempat untuk menaruh berbagai jenis server yang akan digunakan pengguna untuk berkomunikasi dengan perangkat lain yang terhubung melalui jaringan.

Data-data ini akan dikirim dan kemudian diproses oleh server yang ada di dalam infrastruktur. Contohnya, ketika Anda mengakses situs web menggunakan browser, permintaan Anda akan dikirim ke server, nantinya data yang diproses akan dikirim kembali ke perangkat Anda.

Manajemen Trafik Data

Data center mengelola lalu lintas data yang sangat besar melalui infrastruktur jaringan. Setiap kali ada permintaan data, maka server harus dapat menanganinya secara cepat, baik itu mengirim atau menerima data. Jaringan yang ada di server memang sudah dirancang untuk menangani lalu lintas yang padat.

Redundansi

Untuk memastikan selalu uptime, infrastruktur ini dirancang dengan prinsip redundansi. Artinya data yang ada di server memiliki beberapa salinan dari komponen penting seperti server, penyimpanan, dan jaringan. Hal ini bertujuan saat salah satu komponen gagal, komponen cadangan akan mengambil alih tanpa menyebabkan gangguan pada layanan.

Keamanan Data

Data center harus secure dan aman dari ancaman apapun. Selain keamanan fisik, semua server juga harus menerapkan enkripsi data, firewall, dan perangkat keamanan siber untuk melindungi data dari serangan siber.

Backup dan Pemulihan Bencana

Data center adalah kumpulan server, sehingga untuk keamanan pengguna harus melakukan backup secara berkala agar semua data yang disimpan tetap aman, hal ini bertujuan agar saat terjadi hal yang tidak diinginkan pengguna bisa melakukan pemulihan dengan cepat. Rencana pemulihan bencana ini (backup dan disaster recovery) ini dibuat agar operasional bisnis segera dapat dilanjutkan secepat mungkin setelah terjadi bencana.

Fungsi Data Center

Berikut adalah beberapa fungsi dan keunggulan yang sangat bermanfaat bagi bisnis.

Sebagai tempat penyimpanan data skala besar

Infrastruktur ini merupakan sekumpulan server yang diletakan dalam suatu tempat dengan kapasitas yang besar, sehingga bisnis dapat menyimpan data yang selanjutnya dikelola oleh untuk aktivitas bisnis.

Sebagai private cloud

Kita tahu bahwa cloud dapat diakses siapa saja, namun berbeda dengan data yang terdapat pada pusat data yang didesain sebagai private cloud, perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan private cloud sebagai penyimpanan data penting perusahaan.

Pemrosesan dan Manajemen Data

Infrastruktur ini dapat digunakan untuk pemrosesan data dalam jumlah besar untuk analisis, pengolahan, dan penggunaan bisnis, seperti pemrosesan transaksi, analisis data, dan operasional aplikasi.

Hosting Aplikasi dan Layanan

Data center adalah sekumpulan server yang didesain untuk menjalankan sebuah sistem karena di install OS di dalamnya, pusat data juga dapat digunakan sebagai hosting aplikasi bisnis dan situs web. Sehingga data website dapat di simpan di dalam server.

data center adalah

Cara Memilih Data Center yang Baik

Pusat data yang berkualitas adalah yang memenuhi berbagai kriteria untuk menyimpan data dengan baik. Kriteria yang dimaksud adalah berkaitan dengan software dan hardware perangkat lunak dengan kualitas terbaik.

Sumber daya listrik

Sebelum memilih data center pastikan Anda mengetahui bagaimana sistem aliran listrik saat ini, Anda harus pastikan juga kapasitas aliran listrik selalu aktif 24/7 dan kapasitasnya sesuai dengan yang dibutuhkan server Anda.

Sistem penyimpanan data

Kriteria selanjutnya adalah harus menggunakan processor multicare agar data bisa diolah dengan cepat. Percepatan pengolahan data juga dapat menggunakan SSD atau NVMe.

Sistem keamanan

Terdapat dua jenis sistem keamanan pada data center, yaitu kamera CCTV untuk mengawasi ruangan data, akses control, dan juga antivirus agar terhindar dari hacker, spyware, dan malware.

Bandwidth

Jika Anda ingin menggunakan pusat data untuk perusahaan, Anda dapat memilih penyedia yang memiliki bandwidth besar. Bandwith menjadi tolak ukur seberapa cepat transfer data berjalan di server perusahaan.

Semakin jauh lokasi dengan perusahaan, maka akan semakin lama pula data terkirim. Oleh karena itu, hal penting dalam memilih pusat data adalah lokasi yang tidak jauh dari perusahaan.

Jenis – Jenis Data Center

Banyak jenis data center yang banyak digunakan di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pemilihan jenisnya juga bergantung dengan kebutuhan para penggunanya.

Berikut ini adalah jenis-jenis pusat data yang lazim digunakan. 

Colocation

Colocation atau yang disebut sebagai kolokasi, adalah salah konsep dalam dunia digital yang mengacu pada fasilitas penyimpanan data pada pusat data eksternal. 

Konsep kolokasi server, perusahaan Anda dapat menyimpan dan mengelola server di data center yang dimiliki oleh penyedia layanan kolokasi seperti Wowrack.

Colocation server menyediakan keuntungan untuk perusahaan dalam mengelola infrastruktur IT. Salah satu manfaat adalah keamanan tinggi. Pusat data kolokasi juga dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih, antara lain pengawasan 24/7, akses kontrol, sistem pemadam kebakaran dan lainnya. Hal ini sangat membantu melindungi data dan peralatan IT dari ancaman dari luar.

Enterprise Data Center

Enterprise data center adalah fasilitas fisik yang menjadi tempat router, saklar, server, firewall, dan komponen lain untuk memproses data.

Pusat data sangat penting bagi bisnis untuk menjalankan operasi sehari-hari. Semua aplikasi, layanan, dan data penting diproses dan disimpan di pusat data.

pengertian data center

Cloud Data Center

Pusat data berbasis cloud semestinya tidak berada di kantor suatu organisasi, tetapi disimpan di cloud secara virtual. Semua data berlokasi di luar kantor. Alih-alih organisasi mengelola infrastrukturnya sendiri, pusat data ini disewakan oleh pihak ketiga seperti Wowrack, sehingga bisa diakses melalui internet. 

Penyedia layanan cloud bertanggung jawab untuk memasang, memperbarui, memelihara, dan memenuhi perjanjian infrastruktur fisik yang disewakan. Komputasi, penyimpanan, jaringan, dan aplikasi lainnya sudah disediakan sesuai permintaan di awal.

Edge Data Center

Edge data center biasanya digunakan untuk penghubung antara beberapa jaringan, di mana edge pusat data menjadi titik pertukaran internet untuk perangkat yang meminta (misalnya, ponsel, laptop, dll.). Intinya adalah edge data center menjadi tempat bagi beberapa penyedia jaringan dan layanan untuk mengakses sumber daya yang terlokalisasi, terutama oleh cloud seperti edge computing dan machine learning (ML).

Edge pusat data tempatnya lebih dekat dengan perangkat pengguna karena yang menerima dan mengirimkan data. Biasanya, pusat data ini didukung oleh edge caching-komponen berbasis perangkat keras atau perangkat lunak yang menyimpan data untuk sementara waktu untuk meningkatkan waktu respons transfer data.

Micro Data Center

Pusat data mikro, juga dikenal sebagai pusat data modular, yaitu pusat data kecil yang berdiri sendiri.

Seperti halnya data center di sebuah perusahaan, pusat data mikro berisi perangkat keras, daya, pendingin, dan jaringan, tetapi dikemas dalam unit penampungan yang seukuran kulkas rumah tangga.

Sifat pusat data mikro yang kecil, fleksibel, dan portable cocok untuk penerapan pusat data edge.

Hyperscale Data Center

Hyperscale data center adalah tempat untuk menaruh data namun di desain pada awal pembuatanya untuk skalanya yang besar. Dengan pusat data ini, Anda dapat menambahkan penyimpanan seperti SSD atau menambah jumlah CPU dengan sangat mudah.

Standarisasi data center

Data Center atau pusat di Indonesia memiliki standarisasi sendiri, yaitu SNI 8799. 

SNI 8799 adalah standar resmi untuk data center yang diterbitkan langsung oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN)

Standarisasi ini sudah mengacu pada standarisasi internasional TIA-942, Uptime Institute, hingga ISO 9000 dan 14000. 

Apa Tujuan SNI 8799?

Berikut ini adalah tujuan dari sertifikasi SNI 8799

Meningkatkan Kualitas

Dengan standar SNI 8799 pusat data di Indonesia bisa setara dengan pusat data kelas dunia, baik dari segi performa dan juga tingkat keamanan pusat data.

Kepatuhan Regulasi

Standarisasi SNI ini mengatur pusat data untuk patuh pada aturan yang berlaku di Indonesia, agar semua pengguna bisa mendapatkan standar yang sama pada setiap data center.

Tiga Komponen SNI 8799

  1. Spesifikasi Teknis
    Aturan SNI 8799 ini mengatur desain dari bangunan pusat data, mulai dari tata letak ruangan, bagaimana sistem pendinginan? Bagaimana sistem kelistrikan cadangan UPS dan genset? hingga bagaimana instalasi keamanan fisik seperti CCTV akses kontrol akses dan deteksi kebakaran.
  2. Manajemen Pusat Data
    Aturan ini juga berfokus pada pentingnya manajemen pusat data yang baik, seperti bagaimana sistem operasional, apakah sudah ada SOP yang jelas, Apakah memiliki manajemen risiko, dan yang paling penting apakah data center memiliki tim dengan sertifikasi khusus atau tidak.
  3. Audit Pusat Data
    Audit data center dilakukan pemberi sertifikasi untuk menjamin pusat data berjalan sesuai standar industri dan aturan di Indonesia saat ini. Proses audit ini menjalankan pemeriksaan semua aspek pusat data, mulai dari infrastruktur, jaringan, pendinginan, sertifikasi ISO HIPA hingga bagaimana pengelolaan keamanan, semua hal ini harus dilakukan untuk menjamin semua aspek berjalan sesuai pedoman SNI 8799.

Klasifikasi Data Center di Indonesia

Seperti di negara lain, di Indonesia sendiri pengguna data center semakin banyak. Perusahaan menggunakan layanan ini untuk penyimpanan data penting, Saat ini, klasifikasi data center di Indonesia mengikuti standar tier yang dikeluarkan oleh Uptime Institute. Berikut ini adalah penjelasanya

Apa Itu Uptime Institute?

Uptime Institute adalah organisasi independen yang menetapkan standar global untuk sertifikasi data center. Saat ini ada empat level tier yang sudah digunakan di pusat data Indonesia, masing-masing memiliki karakteristik dan tingkat keandalan yang berbeda-beda.

Tier 1: Basic Site Infrastructure

Data center tier 1 dibangun dengan infrastruktur dasar yang memadai. Tier 1 sudah dilengkapi dengan UPS (Uninterruptible Power Supply), generator, dan sistem pendingin agar operasional tidak terhenti ketika terjadi mati listrik. Tingkat uptime yang dimiliki tier 1 adalah mencapai 99,671%.

Tier 1 cocok untuk kebutuhan penyimpanan data yang tidak terlalu kritis, seperti website sederhana atau aplikasi bisnis kecil yang tidak memerlukan ketersediaan tinggi.

Tier 2: Redundant Site Infrastructure Capacity Components

Data center tier 2 adalah infrastruktur yang lebih baik dengan adanya komponen cadangan. Fungsi dari komponen cadang ini adalah ketika salah satu komponen mengalami gangguan, komponen cadangan akan langsung berfungsi sehingga layanan tetap bisa berjalan. Tingkat uptime pada tier ini mencapai 99,741%.

Biasanya, tier 2 ini digunakan untuk bisnis yang memerlukan layanan lebih stabil, seperti e-commerce atau aplikasi keuangan.

Tier 3: Concurrently Maintainable Site Infrastructure

Data center tier 3 dibuat untuk tetap bisa beroperasi meski sedang dalam proses maintenance. Dengan tingkat uptime mencapai 99,982%, uptime pada tier 3 ini sangat baik.

Tier 3 cocok untuk bisnis yang sangat bergantung pada ketersediaan layanan, seperti sistem perbankan, layanan keuangan, dan contoh lainya adalah pengelolaan lalu lintas udara.

Tier 4: Fault Tolerant Site Infrastructure

Tier tertinggi saat ini adalah tier 4, dengan karakteristik memiliki desain infrastruktur yang sangat baik dan tahan terhadap bencana. Dalam kasusnya, jika terjadi kegagalan pada beberapa komponen, layanan tier 4 masih bisa tetap berjalan. Tier 4 memiliki uptime hingga 99,999%.

Biasanya, data center tier 4 digunakan untuk aplikasi yang benar-benar tidak boleh mengalami gangguan, seperti infrastruktur militer.

Berikut ini adalah tabel kriteria data center

Kriteria Tier 1 Tier 2 Tier 3 Tier 4
Definisi  Infrastruktur paling dasar Infrastruktur dengan beberapa komponen cadangan Infrastruktur dapat dipelihara tanpa gangguan layanan Infrastruktur tahan terhadap kegagalan (fault tolerant)
Redundansi (Cadangan Sistem) Tidak ada Partial (N+1 untuk beberapa komponen) N+1 untuk seluruh sistem penting 2N (penuh) pada seluruh sistem penting
Maintenance (Pemeliharaan) Harus dimatikan saat maintenance Harus dimatikan saat maintenance Dapat maintenance tanpa mematikan sistem Dapat maintenance & tahan terhadap kegagalan komponen
Tingkat Uptime Minimum 99,671% (~28,8 jam downtime/tahun) 99,741% (~22 jam downtime/tahun) 99,982% (~1,6 jam downtime/tahun) 99,995% (~26 menit downtime/tahun)
Sistem Listrik Satu jalur tanpa backup Ada backup UPS dan generator cadangan Jalur ganda, UPS dan generator bisa diaktifkan saat mati listrik Sistem kelistrikan ganda, masing-masing bisa mengambil alih penuh
Sistem Pendingin Satu sistem pendingin Ada cadangan dasar Cadangan penuh, bisa diganti saat berjalan Sistem pendingin redundan penuh, tahan terhadap kerusakan sistem
Biaya Investasi Paling rendah Rendah ke sedang Tinggi Paling tinggi
Tingkat Keamanan Fisik Dasar Menengah Tinggi Sangat tinggi
Cocok Untuk Usaha kecil, aplikasi tidak kritis Bisnis menengah dengan kebutuhan uptime sedang Perusahaan besar, perbankan, e-commerce Layanan sangat kritis

Cara Membangun Data Center

Saat perusahaan Anda ingin membangun data center sendiri, tentu dibutuhkan perencanaan yang matang agar prosesnya berjalan lancar. Mulai dari soal sumber energi listrik sampai sistem pendinginan, semuanya harus diperhitungkan dengan baik. Berikut ini adalah panduan yang bisa membantu Anda mengetahui tahapan dalam membangun data center yang baik.

1. Siapkan Sumber Cadangan Energi

Data center harus selalu aktif 24/7. Terjadinya gangguan listrik sedikit saja bisa berakibat fatal, mulai dari kerusakan server hingga terganggunya layanan karena downtime. 

Untuk itu, ketika membangun pusat data Anda harus memastikan sudah dilengkapi dengan sumber cadangan energi yang memadai.

Pemilihan UPS (Uninterruptible Power Supply) sangat penting sebagai pengganti sumber listrik PLN sementara. Sementara itu, pemasangan generator berguna untuk menjaga suplai listrik dalam jangka waktu lebih lama hingga listrik kembali normal. Kombinasi UPS dengan generator bisa memberikan perlindungan ganda agar rata-rata uptime data center selalu baik.

2. Rancang Arsitektur yang Terstruktur

Pondasi arsitektur dari data center adalah hal paling penting saat perusahaan Anda ingin membangun pusat data sendiri. Perencanaan tata letak dan penempatan perangkat keras seperti server, jaringan, penyimpanan, hingga keamanan harus dipikirkan secara matang.

Dengan rancangan arsitektur yang baik, setiap komponen bisa berjalan dengan maksimal serta bisa terorganisir dengan baik. Sebagai contoh, area server, zona jaringan, dan ruang penyimpanan ditempatkan secara terpisah namun masih saling terhubung. Hasilnya, kesalahan akibat operasional bisa dikurangi, dan pengelolaan pusat data menjadi efisien.

3. Atur Tata Letak Perangkat dengan Baik

Tata letak yang baik bukan hanya soal estetika, tapi juga menyangkut apakah kinerja perangkat sudah maksimal. Penempatan posisi server harus diletakan dengan posisi yang baik untuk mendapatkan aliran udara yang lancar untuk mengurangi panas berlebih.

Selain itu, penempatan cable management yang rapi akan membantu karyawan teknis mempermudah pekerjaan. 

4. Gunakan Sistem Pendingin Hemat Energi

Server pada data center harus bekerja tanpa henti, sehingga menghasilkan panas. Untuk itu  jika tidak ditangani dengan baik, suhu panas dari server bisa menyebabkan kerusakan perangkat yang menyebabkan gangguan pada layanan.

Maka dari itu, Pemilihan sistem pendingin yang efisien harus diperhatikan dengan baik untuk menjaga suhu ruangan tetap stabil dan juga tetap hemat energi, sehingga tidak membebankan biaya operasional.

Kesimpulan

Itulah serba-serbi data center yang perlu Anda ketahui. Sehingga pengetahuan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda nantinya. Selain itu, Anda tidak perlu khawatir terjadi kebocoran data jika menggunakan pusat data dari Wowrack.

Wowrack adalah perusahaan penyedia solusi IT yang meliputi layanan data center Indonesia, layanan cloud di Indonesia dan connectivity.

Untuk mengetahui solusi apa yang sesuai untuk Anda, Anda dapat langsung menghubungi kami

Tinggalkan komentar



Konsultasikan Sekarang!
Isi form berikut dan tim kami akan menghubungi Anda untuk memberikan solusinya

    Logo Wowrack Horizontal breathing space-02
    Surabaya (Kantor Pusat)
    Jl. Genteng Kali No. 8, Kel. Genteng,
    Surabaya, Jawa Timur 60275
    Indonesia
    (031) 6000-2888

    Jakarta (Kantor Penjualan)
    Menara BCA Lt. 50 Unit 4546,
    Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10310
    Indonesia

    © 2025 Wowrack dan afiliasinya. Hak cipta dilindungi undang-undang.