FirstianHari ini, lebih dari 75% penduduk Indonesia adalah pengguna internet aktif, baik perorangan maupun kelompok atau bisnis, yang mana setiap penggunanya menghasilkan datanya masing-masing. Dengan tren yang terus meningkat, bisa dipastikan bahwa data yang dihasilkan tiap tahunnya akan semakin membesar.
Besarnya data yang dihasilkan saat ini bisa menjadi peluang emas bagi bisnis, mulai dari melihat tren industri, minat konsumen, dan lain sebagainya. Itulah mengapa sangat penting bagi bisnis untuk memiliki kemampuan menampung dan mengolah data dalam jumlah yang besar.
Untuk menggapai kemampuan ini, bisnis bisa mulai menggunakan teknologi hyperscale yang akan kita jelaskan lebih detail di artikel ini. Yuk simak lebih dalam tentang hyperscale.
Apa itu Hyperscale?
Sesuai dengan namanya, hyper bermakna besar dan scale bermakna skala, teknologi ini digunakan untuk mendukung pengolahan data dalam jumlah yang besar. Dukungan ini berbentuk dalam penambahan ataupun pengurangan sumber daya komputasi, seperti server, tempat penyimpanan, ataupun jaringan sesuai dengan kebutuhan.
Kata hyperscale memiliki konotasi yang kuat terhadap infrastruktur cloud maupun infrastruktur yang ada pada sebuah layanan data center. Ini dikarenakan sifat dasar dua infrastruktur ini yang mudah untuk dilakukan skalasi. Sebuah data center yang telah dilengkapi dengan kemampuan hyperscale memiliki nama lain, yakni hyperscaler atau hyperscale data center.
Sedikit fakta mengenai hyperscale data center, kriteria sebuah hyperscale data center menurut Internasional Data Corporation (IDC) adalah sebuah infrastruktur yang memanfaatkan sedikitnya 5000 server dalam operasinya. Tentu saja, saat ini banyak hyperscaler yang melampaui batas minimum ini, di mana yang paling terbesar adalah data center milik China Telecom.
Manfaat Hyperscale Data Center Bagi Bisnis
Hyperscale data center dapat memiliki peran strategis dalam dunia digital, terutama bagi bisnis yang sedang menjalankan proses transformasi digital. Beberapa keunggulan yang ditawarkan dari hyperscaler termasuk:
Biaya terukur
Teknologi hyperscaler berjalan dengan prinsip pengalokasian sumber daya yang sesuai kebutuhan. Prinsip ini membuat kondisi di mana operasional hyperscaler dapat di prediksi dalam berbagai situasi. Melalui prediksi inilah bisnis dapat mengalokasikan biaya sesuai dengan kebutuhan operasionalnya.
Kecepatan
Kecepatan pengolahan data akan selalu dibatasi oleh sumber daya komputasi yang tersedia untuk mengolahnya. Dengan memanfaatkan kemampuan skalabilitas hyperscaler yang tinggi, bisnis dapat mempercepat proses pengolahan data melalui alokasi daya komputasi yang lebih tinggi ketika dibutuhkan.
Uptime maksimal
Besarnya jumlah server yang terhubung satu dan lainnya menciptakan infrastruktur yang memiliki uptime yang tinggi. Hal ini terjadi karena tingginya tingkat redundansi infrastruktur yang ada dalam hyperscaler.
Skalabilitas lebih mudah
Karena tujuan utamanya adalah membantu pengolahan data dalam jumlah yang sangat besar, hyperscaler dilengkapi dengan kemampuan skalabilitas yang lebih mudah dan efisien. Kemampuan ini didapatkan dari banyaknya jumlah infrastruktur server yang terhubung antara satu dan lainnya yang memudahkan proses skalabilitas.
Bagaimana Bisnis Dapat Memanfaatkan Hyperscale?
Teknologi hyperscale ini cocok untuk diaplikasikan ke segala industri yang ada. Berikut adalah beberapa manfaat implementasi hyperscale berdasarkan industrinya:
- Teknologi dan Layanan Internet: Mengaplikasikan hyperscale sebagai pendukung elemen operasional yang digunakan, seperti search engines, platform e-commerce, sosial media, dsb.
- Finansial: Membantu proses pengolahan transaksi, kalkulasi risiko finansial, mendeteksi penipuan, hingga menciptakan pelayanan pelanggan yang spesial.
- Kesehatan: Membantu dalam proses penelitian, seperti pengurutan genom, menciptakan hingga melakukan simulasi obat baru, penelitian penyakit baru, dsb.
Meskipun begitu, penting bagi bisnis yang ingin mengimplementasikan teknologi ini untuk melakukan perencanaan dengan matang.
Langkah pertama yang bisnis harus capai adalah melakukan penilaian akan elemen apa dalam infrastruktur yang digunakan saat ini yang dapat diuntungkan dari adopsi hyperscale. Setelah elemen-elemen ini didapatkan, mulai ciptakan rencana implementasi teknologi sesuai dengan tujuan dan kebutuhan bisnis.
Perbandingan Hyperscale Data Center dan On-Premise Data Center
Terdapat perbedaan yang signifikan antara data center yang menggunakan teknologi hyperscale dengan data center on-premise yang bisa digunakan oleh bisnis saat ini. Berikut adalah beberapa perbedaannya:
Arsitektur
Hyperscale memiliki fasilitas fisik yang besar, baik dari segi penampungan server yang harus lebih dari 5000 unit maupun ukuran fasilitas data center itu sendiri.
On-premises terdiri dari server yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional bisnis sehari-hari.
Aplikasi
Hyperscale digunakan untuk komputasi dengan skala yang besar, analisa data dalam jumlah yang masif, hingga pengembangan artificial intellegence atau AI.
On-premises digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal bisnis dalam skala yang konsisten.
Pengelolaan
Hyperscale umumnya dikelola oleh pihak ketiga, sehingga bisnis mengeluarkan biaya sesuai dengan daya komputasi yang digunakan
On-premise mengeluarkan biaya yang lebih besar karena diperlukan investasi awal untuk pengadaan server dan biaya operasional yang berkelanjutan selama penggunaannya.
Layanan Hyperscale Wowrack
Tingginya data yang dihasilkan saat ini sering kali membuat bisnis kewalahan dalam memprosesnya. Mulai dari infrastruktur hingga sumber daya manusia, semua ini mengambil fokus dari tujuan awal bisnis tersebut diciptakan. Layanan Hyperscale Wowrack hadir untuk membantu Anda dapat lebih fokus ke tujuan awal Anda.
Dengan teknologi yang terkini dan sumber daya manusia yang ahli, kami dapat membantu menangani segala tantangan digital yang hadir menghadapi bisnis di era yang serba digital ini.
Yuk diskusi lebih lanjut dan lihat bagaimana solusi kami membantu Anda.
